tirto.id - Ketua DPP PDIP, Adian Napitupulu, menilai wajar pernyataan Megawati Soekarnoputri yang menyebut penegakan hukum di Indonesia seperti goyang poco-poco. Adian pun menyebut penanganan sejumlah kasus untuk memberikan gambaran lebih konkret. Antara lain kasus pembunuhan Vina dan Eky hingga Ronald Tannur yang divonis bebas dalam kasus kematian Dini Sera Afrianti.
"Loh, itu enggak perlu dijelaskan. [Misalnya] kasus Vina, lalu kasus apa itu yang kemarin, siapa itu yang perempuan yang dilindas mobil? Dini. Banyak banget," kata Adian di INews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).
Adian mengatakan bahwa apa yang disampaikan Megawati memang merujuk pada penegakan hukum atas sejumlah kasus yang jauh dari rasa keadilan bagi korban.
"Itu, kan, bisa kita lihat dengan mata telanjang bahwa apa yang disampaikan oleh Ketua Umum [Megawati] itu memang benar adanya," ucap Adian.
Adian juga menyinggung pernyataan Megawati yang berencana menemui Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bila Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, ditangkap polisi. Dia memandang pernyataan Megawati itu masuk akal. Sebab, apa yang dialami Hasto dianggapnya aneh.
"Kalau kita rangkai, kita runut peristiwa demi peristiwa, memang peristiwa yang terkait Mas Hasto ini aneh, kok," tutur Adian.
Adian kemudian menyinggung langkah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kembali memanggil Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, Senin (29/7/2024). Wahyu diperiksa hampir enam jam terkait kasus korupsi yang menjerat buron Harun Masiku.
"Si tersangka sudah ditahan, lalu selalu dibebaskan. Kemarin, dipanggil lagi [Wahyu Setiawan]," tutur Adian.
Adian mengatakan bahwa sudah di luar batas wajar bila aparat penegak hukum mencari-cari kesalahan. Dia pun memandang wajar bila Megawati marah atas kondisi penegakan hukum di Indonesia saat ini.
"Kalau kemudian semuanya dicari-cari kesalahannya segala macam, ya, kita lihat itu sudah di luar dari kewajaran. Wajar kalau Ketua Umum marah. Wajar kalau kita juga kecewa pada situasi penegakan hukum kita," kata Adian.
Sebelumnya, Megawati Sukarnoputri melontarkan pernyataan bahwa penegakan hukum di Indonesia ibarat goyang poco-poco.
"Kalau kita lihat sekarang, hukum kita menurut saya poco-poco," kata Megawati saat menghadiri Mukernas Partai Perindo di INews Tower, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).
Megawati menilai permasalahan hukum di Indonesia bermula dari para pemangku kepentingan yang tidak berkomitmen membangun sistem hukum.
"Inilah juga yang menurut saya masalah hukum kita akibat kita sendiri tidak punya daya juang bahwa negara ini memang dibangun secara hukum," tutur Megawati.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Fadrik Aziz Firdausi