tirto.id - Materi kultum tarawih Ramadhan 2023 kali ini tentang zakat fitrah, dalil, dan keutamaannya. Zakat ini melekat pada setiap jiwa yang masih mendapati diri pada malam Idul Fitri. Pembayaran zakat fitrah ini berlangsung pada akhir Ramadan hingga masuknya Hari Raya Idul Fitri.
Zakat fitrah menjadi jalan untuk menyucikan diri dan sekaligus menambal berbagai kekurangan saat menjalankan puasa Ramadan. Lewat zakat fitrah pula. setiap muslim diketuk hatinya untuk peduli kepada saudaranya yang berada dalam miskin.
Pelaksanaan zakat fitrah memiliki berbagai ketentuan tersendiri. Sebagian ulasannya disampaikan melalui contoh kultum bertema zakat fitrah seperti di bawah ini.
Contoh Materi Kultum Ramadhan 2023 Tema Zakat Fitrah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ
(Alhamdulillahi rabbil ’alamin. Wassholatu wassalamu ’ala asyrafil ambiyaai wal mursalin. wa’ala alihi wa ashhabihi waman tabi’ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin. Amma ba’du.)
Jamaah yang dirahmati Allah
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kenikmatan luar biasa untuk kita malam ini melalui iman, Islam, kesehatan, dan waktu yang berkah. Dengan semua kenikmatan tersebut, malam ini kita dapat bersama berkumpul untuk menunaikan salat isya dan berlanjut dengan salat tarawih berjamaah.
Tidak lupa, mari kita sampaikan salam dan shalawat bagi nabi dan utusan Allah, Rasulullah Muhammad saw. yang telah menyampaikan risalah Allah hingga sampai kepada kita. Semoga keselamatan juga tercurah untuk keluarga beliau, para sahabat, dan segenap kaum muslimin yang isriqamah di jalan Allah sampai hari kiamat.
Jamaah yang dirahmati Allah
Ramadan bukan hanya menjadi bulan untuk berpuasa. Di dalamnya juga menjadi bulan untuk berbagi dengan sesama. Hal itu tercermin dari disunnahkannya memperbanyak sedekah, dan wajib mengeluarkan zakat fitrah bagi setiap muslim sebelum dilaksanakannya salat hari raya Idul Fitri pada 1 Syawal.
Zakat fitrah wajib dikeluarkan untuk setiap muslim dan memiliki kemampuan untuk membayarnya. Batasan mampu tersebut yaitu seseorang sudah memiliki kelebihan makanan bagi dirinya dan orang yang dinafkahi, untuk menyukupi kebutuhan makan siang dan malam. Hal tersebut sebagaimana sabda Nabi Muhammad:
“Barangsiapa meminta-minta, padahal dia memiliki sesuatu yang mencukupinya, maka sesungguhnya dia telah mengumpulkan bara api.” Mereka berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana ukuran mencukupi tersebut?' Rasulullah saw. bersabda, ”Seukuran makanan yang mengenyangkan untuk sehari-semalam." (H.R. Abu Dawud)
Berdasarkan hadis tersebut, penanggung jawab untuk membayarkan zakat fitrah adalah kepala keluarga atas semua orang yang dinafkahi. Jumhur ulama termasuk Imam Malik dan ulama Syafiiyah berpendapat zakat fitrah istri menjadi tanggungan suami karena dirinya dinafkahi suami.
Jamaah yang dirahmati Allah
Kewajiban pembayaran zakat fitrah dimulai saat seseorang berada pada malam hari saat masuknya Hari Raya Idul Fitri (1 Syawal), atau malam Idul Fitri. Sebab, zakat fitrah berkaitan dengan hari fitri yang hari di waktu seorang muslim tidak lagi menjalankan puasa Ramadan.
Nabi Muhammad bersabda, “Rasulullah saw. mewajibkan zakat untuk berbuka dari Ramadhan (zakat fitrah).” (H.R. Muslim)
Bentuk zakat fitrah adalah makanan pokok. Takarannya sebanyak satu sho' gandum, satu sho' kurma, satu sho' kismis, atau 1 sho' keju.
Sho' adalah takaran di masa Rasulullah. Mennuut para ulama untuk satu sho' setara dengan empat cakupan penuh telapak tangan ukuran sedang. Bila dikonversi dalam satuan kilogram sekira 2,157 kg. Jika ditunaikan sebesar 2,5kg yang umum dilakukan umat Muslim Indonesia maka sudah dianggap sah.
Jamaah yang dirahmati Allah
Waktu utama menunaikan zakat fitrah yaitu mulai dari terbit fajar di Hari Raya Idul Fitri sampai sebelum pelaksanaan salat ied. Namun, zakat fitrah dapat pula digunakan satu atau dua hari sebelum salat Idul Fitri seperti yang pernah dikerjakan Ibnu Umar.
Orang yang paling berhak mendapat bagian dari zakat fitrah adalah orang miskin, dan bukan untuk golongan lain penerima lain. Sebab, Nabi Muhammad memberikan tuntutan untuk hanya diberikan pada orang miskin, dan para sahabat beliau pun juga demikian.
Semoga zakat fitrah yang kita tunaikan nanti dapat menjadi penyuci dan penyempurna bagi ibadah kita di bulan Ramadan. Sebagaimana dikatakan Ibnu Abbas pada sebuah hadis:
“Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang menunaikannya sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.” (HR. Abu Dawud).
Jamaah yang dirahmati Allah
Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan. Saya mohon maaf apabila terdapat perkataan yang kurang berkenan baik disengaja mau pun tidak.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta. Astaghfiruka wa atubu ilak.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Fitra Firdaus