Menuju konten utama

Massa Penolak Firli Bahuri dan Polisi Bentrok di KPK

Bentrok terjadi antar massa penolak Ketua KPK terpilih Firli Bahuri dengan polisi yang berjaga di gedung KPK.

Massa Penolak Firli Bahuri dan Polisi Bentrok di KPK
Anggota Wadah Pegawai KPK menaburkan bunga diatas nisan bertuliskan RIP KPK saat melakukan aksi di gedung KPK Jakarta, Selasa (17/9/2019). tirto.id/ANdrey Gromico

tirto.id - Massa pendemo di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terlibat bentrok dengan polisi, Rabu (18/9/2019) sekitar pukul 15.00 WIB. Massa ini menamakan diri dari Gerakan HMI DKI Jakarta.

Kehadiran sejumlah massa yang mengenakan atribut HMI itu menyatakan sikap untuk menuntut untuk menolak secara tegas Irjen Firli Bajuri sebagai ketua KPK terpilih periode 2019-2024.

"Mendesak Presiden Joko Widodo agar tidak melantik ketua KPK Irjen Pol Firli Bajuri periode 2019-2024," kata orator yang mengenakan atribut HMI di depan gedung KPK.

Reporter Tirto memantau, massa yang terlibat bentrok beratribut organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Mereka juga mengenakan bendera HMI dan mengenakan peci hijau-hitam.

Bentrokan tersebut berawal saat massa datang ke depan KPK dengan membawa spanduknya tertulis 'Tolak Irjen Firli' sebagai pimpinan KPK.

Namun, dalam lokasi sama, juga ada pedemo pro-revisi UU KPK. Melihat sejumlah demonstran beratribut HMI itu datang, personel polisi pun langsung mengadang massa dari HMI itu agar tidak menyatu dengan para pedemo pro-revisi UU KPK.

Namun tak berselang lama, massa beratribut HMI memaksa masuk ke dalam pagar Gedung KPK. Kemudian, polisi pun langsung menghalangi.

Bentrokan pun langsung terjadi sekitar 10 menit. Beberapa orang diamankan ke bus polisi yang telah berjaga. Massa yang ditahan itu pun akhirnya dilepaskan kembali oleh aparat kepolisian.

DPR RI telah mengesahkan revisi UU KPK, Selasa (17/9/2019) setelah pemerintah sepakat dengan undang-undang usulan DPR.

Baca juga artikel terkait REVISI UU KPK atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Hukum
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali