tirto.id - Massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama masih bertahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (10/5/2017) malam.
Dalam pantauan Tirto hingga pukul 19.50 WIB, massa yang masih berkumpul sempat menyanyikan lagu Indonesia Raya setelah menyalakan lilin. Tidak lama, mereka pun langsung melakukan orasi.
"Ahok?!" teriak orator di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (10/5/2017).
"Bebas!" teriak massa yang ikut aksi.
Salah satu orator, Mulyono menilai penangkapan Ahok sebagai bagian dari kemunculan paham Islam baru. Menurut pria berbaju kotak-kotak ini, hidup paham Islam baru bernama Islam Pilkada.
"Jadi kalau bapak-bapak ada NU, Muhammadiyah baru timbul di zaman Ahok timbul Islam pilkada," kata Mulyono saat berorasi di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Mulyono menerangkan, Islam Pilkada merupakan paham Islam yang muncul dalam Pilkada. Ia mencontohkan munculnya gerakan orasi bayaran dengan mengatasnamakan agama.
Menurut Mulyono, Islam Pilkada tidak layak berada di Indonesia. Hal tersebut tidak diakui di Indonesia. Mulyono menuding Islam Pilkada tersebut dimotori Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Ia menilai Rizieq sebagai biang dari kemunculan pandangan Islam Pilkada.
"Tangkap Rizieq!" teriak salah satu peserta usai mendengar orasi itu.
Mulyono mengingatkan massa pendukung Ahok cinta Indonesia, cinta NKRI, dan cinta kebhinekaan. Indonesia, kata Mulyono, dibangun dari perjuangan tiap-tiap nenek moyang di tiap daerah, bukan dari khilafah semata.
"Jadi yang kemarin sore teriak-teriak khilafah-khilafah, bapak moyangnya memang berjuang buat kita?" teriak Mulyono.
Oleh karena itu, mereka menilai Ahok sebaiknya dibebaskan. Mereka berpendapat, Gubernur DKI Jakarta itu layak dibela. Ahok bebas, jujur, dan berusaha mengakomodir kepentingan publik. Mantan Bupati Belitung Timur itu dianggap layak untuk dibela karena baik bagi rakyat.
"Kita harus terus berjuang untuk menjaga Ahok. Ahok adalah yang terbaik kita miliki," tegas Mulyono.
"Saya tidak membela agama Ahok, saya tidak membela etnis Ahok, saya membela siapa yang terbaik ada di negara ini," tutup Mulyono.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH