Menuju konten utama

Kata Ahok Soal Pencabutan Banding: "Gusti Ora Sare"

Ahok tak ingin masalah hukum yang menjeratnya makin meluas. Lantaran itu, ia memilih mencabut banding. Ia percaya Tuhan Maha Mengetahui hal baik yang pernah dilakukannya. "Gusti Ora Sare," ujarnya dalam bahasa Jawa.

Kata Ahok Soal Pencabutan Banding:
Konferensi Pers penarikan memori banding dari pihak Basuki Tjahaja Purnama di Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta, Selasa (22/5/2017). tirto.id/Taher

tirto.id - Pengacara dan keluarga Basuki Tjahaja Purnama resmi memaparkan alasan mereka mencabut memori banding di Pengadilan Tinggi Jakarta pada Senin (22/5/2017).

Dalam konferensi pers di Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta, Selasa (22/5/2017), istri Basuki, Veronica Tan, menyampaikan sepucuk surat dari suaminya yang menjadi alasan mereka menarik memori banding. Semula Veronica yang berbaju hijau itu nampak tegar duduk di samping Fifi Lety Indra, adik sekaligus pengacara Ahok.

"Bapak berpesan kepada saya untuk membacakan surat ini," ujar Veronica.

Dalam surat tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu menyatakan rasa terima kasih kepada semua pihak, termasuk relawan dan pendukung selama ditahan di Mako Brimob. Ia mengaku mendapat dukungan doa, kiriman bunga, buku, hingga makanan selama di penjara.

Namun, di saat membaca surat itu, Veronica terdiam. Air mata keluar dari mata perempuan beranak tiga itu. Fifi langsung berdiri dari tempat duduknya, berusaha menenangkan perasaan sang kakak ipar.

Vero kembali melanjutkan membaca surat itu dengan nada menahan isak.

"Saya tahu tidak mudah Bagi saudara menerima pernyataan seperti ini apalagi saya. Tetapi saya telah belajar mengampuni dan menerima semua ini jika untuk kebaikan kita dalam berbangsa dan bernegara," ujar Vero seraya berlinang air mata.

Dalam surat tersebut, Ahok khawatir unjuk rasa warga DKI Jakarta semakin memberikan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Ia khawatir ada kemacetan dan kerugian ekonomi akibat unjuk rasa menuntut dirinya bebas. Selain itu, Gubernur DKI Jakarta nonaktif ini khawatir adanya pihak yang menunggangi sikap relawan, apalagi hingga benturan sosial.

"Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi sikap para relawan unjuk rasa apalagi benturan dengan pihak lawan dengan tidak suka dengan perjuangan kita," kata Ahok dalam surat.

Ahok berterima kasih kepada para pendukungnya yang berusaha berunjuk rasa dengan taat aturan. Ia pun berterima kasih banyak yang menyalakan lilin perjuangan konstitusi ditegakkan di NKRI dengan Pancasila undang-undang dasar 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Ia pun mengajak semua orang untuk berpegang kepada hukum.

"Mari kita tunjukkan bahwa kita percaya hukum tetap berdaulat dan memegang kendali sejarah setiap bangsa. kita Tunjukkan bahwa kita adalah orang yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa pasti mengasihi sesama manusia pasti menegakkan kebenaran dan keadilan bagi sesama manusia," kata Ahok sebagaimana disampaikan Vero.

Di akhir surat, Ahok menggunakan bahasa Jawa dan ayat Alkitab sebagai penutup. Ia menilai Tuhan akan memberikan yang terbaik untuknya setelah dipenjara dengan vonis penista agama.

"Gusti Ora Sare, put your heart in the lord now and always (Mazmur 131 ayat 3). Dalam iman saya, saya katakan the Lord wil work out his plan for my life (Mazmur 138 : 8a)," tutup Ahok.

Baca juga artikel terkait VONIS AHOK atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Hukum
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH