tirto.id - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri tasyakuran bersama sejumlah kiai di Ponpes Al Habibiah Yogyakarta.
Ma'ruf menyebut tasyakuran itu untuk siap-siap menjadi Wapres.
"Terima kasih Habib Hilal dan PWNU DIY yang hari ini menghadiri tasyakuran. Tapi saya belum jadi wakil presiden jadi tasyakur siap-siap jadi wakil presiden, karena baru dinyatakan menang oleh hasil quick count kita tunggu real count oleh KPU," kata Ma'ruf, Rabu (24/4/2019).
Di hadapan sejumlah kiai, Katib Aam Nahdlatul Ulama (NU) Yahya Cholil Staquf, dan juga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ma'ruf mengucapkan terima kasih kepada warga NU dan kiai NU di Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Ucapan terima kasih itu ia sampaikan karena menurutnya warga NU telah mengambil peran besar dalam Pilpres 2019.
Warga NU kata dia telah melaksanakan kewajibannya, tanggung jawab keagamaan maupun tanggung jawab kenegaraan.
"Tanggung jawab keagaman menurut paham kita memilih pemimpin nashbul iman itu wajib. Karena negara, masyarakat tanpa pimpinan itu akan anarkis. Karena itu memilih pemimpin menjadi wajib, artinya warga NU telah menjalani kewajibannya," katanya.
Sedangkan tanggung jawab kenegaraan yang dimaksud Ma'ruf adalah bahwa warga NU telah mengambil peran mengawal bangsa dan negara menentukan pemimpin yang akan datang.
Ma'ruf mengatakan penting untuk mengawal negara supaya tetap utuh dan mengawal keagamaan terutama Islam untuk tetap menjadi paham yang moderat dan rahmatan lil alamin.
Serta dengan hasil quick count yang menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul ia bersyukur sekaligus akan berusaha mewujudkan cita-cita dan harapan bangsa.
"Supaya Indonesia ke depan menjadi lebih baik, maju dan lebih sejahtera dan juga supaya kita bisa menghilangkan, mengeliminir paham-paham radikalisme yang bisa menimbulkan konflik di kalangan bangsa ini yang merusak keutuhan ini," katanya.
Dalam acara tasyakuran itu, Ma'ruf sempat menyaksikan penyembelihan satu ekor sapi yang dilakukan oleh Habib Bilal. Selain itu dalam acara itu juga dilakukan doa bersama dengan para kiai.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari