Menuju konten utama

Mantan CEO "Penyelamat" Garuda dan Bank Mandiri Meninggal

Robby Djohan Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk meninggal dunia pada Jumat, (13/5/2016) pukul 14.39 WIB di RS Puri Cinere. Di akhir hayatnya, Robby merupakan penulis kolom tetap Infobank dan ia merupakan The best CEO 2000 serta CEO terbaik di masa krisis.

Mantan CEO
Robby Djohan. Foto/infobanknews.com

tirto.id - Mantan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri Tbk Robby Djohan meninggal dunia pada Jumat, (13/5/2016) pukul 14.39 WIB di RS Puri Cinere. Ia dikenang sebagai seorang pemimpin bisnis yang memiliki tangan emas dan piawai dalam menyelamatkan perusahaan yang nyaris kolaps.

Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Kompleks Executive Paradise, Pesanggarahan 1, Jalan Pangeran Antasari Arteri Cilandak, Jakarta Selatan.

Di akhir hayatnya, Robby merupakan penulis kolom tetap Infobank dan ia merupakan The Best CEO 2000 serta CEO terbaik di masa krisis.

Seperti diketahui juga, Robby dikenang sebagai pemimpin Garuda Indonesia yang bertangan dingin. Ia dikenal sebagai sosok pekerja keras, visioner, dan tidak segan-segan untuk mengganti pegawai yang tidak produktif, untuk digantikan tenaga-tenaga baru yang lebih segar.

Pria yang memiliki latar belakang bankir ini mulai menapaki karir di badan usaha milik negara (BUMN) saat dipilih oleh Menteri BUMN era kabinet Presiden Habibie yakni Tanri Abeng. Ia dipilih Tanri untuk mengawal restukturisasi Garuda Indonesia yang saat itu nyaris bangkrut diterpa krisis moneter.

Saat itu, Robby mengaku harus merelakan gajinya turun drastis saat menjadi Dirut Garuda. Gaji Robby di tempat kerja sebelumnya, Bank Niaga, mencapai 1,8 juta dolar Amerika Serikat (AS) per bulan. Sementara itu, sebagai Dirut Garuda, ia hanya menerima gaji Rp16 juta per bulan akibat krisis keuangan yang menimpa perusahaan penerbangan nasional itu.

Baru 6 bulan bertugas di Garuda, Robby sudah diberikan amanat baru oleh Tanri Abeng. Robby diminta oleh Tanri untuk menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, demi merancang dan mengeksekusi program restrukturisasi Bank Mandiri yang saat itu juga sedang diterpa krisis.

Selama memimpin Bank Mandiri, ia merekrut dan melatih bankir-bankir kawakan untuk bergabung, salah satunya adalah Agus Martowardojo, Gubernur Bank Indonesia saat ini.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Putu Agung Nara Indra