Menuju konten utama

Manfaatkan Momentum Ramadan, TikTok Gelar Pelatihan UMKM Gratis

Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Marshiella Pandji, mengatakan bahwa dukungan ini digelar melalui pelatihan gratis.

Manfaatkan Momentum Ramadan, TikTok Gelar Pelatihan UMKM Gratis
Media Briefing Program Ramadan Bareng TikTok UMKM di Jakarta, Selasa (11/2). tirto.id/ Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Jelang Ramadan, TikTok meningkatkan upaya dalam mendorong UMKM naik kelas. Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Marshiella Pandji, mengatakan bahwa dukungan ini digelar melalui pelatihan gratis.

Program pelatihan gratis yang sebelumnya dikenal dengan #MajuBarengTikTok ini diinisiasi untuk memfokuskan pada pemanfaatan momentum Ramadan tahun ini. Setelah berhasil mencapai penyaluran kredit iklan sebesar USD940 ribu, TikTok Indonesia mengangkat tema spesial “Ramadan Bareng TikTok UMKM” untuk memaksimalkan peluang bisnis selama Ramadan.

“Kami ingin memberi pembekalan kepada para pelaku UMKM dengan keterampilan digital, khususnya untuk membantu mereka memanfaatkan momentum Ramadan ini,” ujarnya dalam Media Briefing Ramadan Bareng TikTok UMKM di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (11/2).

Menurutnya, momentum ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh pelaku UMKM menggunakan fitur unik yang tersedia di TikTok. Marshiella menyebut, TikTok Indonesia saat ini telah menyediakan beberapa fitur, seperti video kreatif, analisis pengguna, iklan, dan live shopping.

Dengan memanfaatkan fitur tersedia, Marshiella menekankan pelaku UMKM turut mengoptimalkan konten mereka. “Dari sisi substansi, konten mereka, supaya mereka kemudian membangun atau menjangkau audiens baru di platform TikTok,” tambahnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap upaya UMKM naik kelas ini, Marshiella mengatakan bahwa TikTok Indonesia telah menyediakan wawasan berbasis data tentang tren atau pelaku konsumen di bulan Ramadan yang dapat diakses.

“Kami mendapatkan data, bahwa sekitar 68 persen pengguna di TikTok itu mereka mulai mempersiapkan kebutuhan Ramadan sekitar sebulan sampai seminggu terakhir sebelum Ramadan,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan, rentang waktu ini harus menjadi momen yang dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Salah satunya, Marshiella menyarankan, konten bisnis dibuat didasarkan pada storytelling atau dengan pendekatan shoppertainment.

Selanjutnya, Marshiella mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan momen puncak Ramadan. Pasalnya, ia mengungkapkan, studi menunjukkan 1 dari 3 pengguna TikTok mulai mempersiapkan kebutuhan Lebaran sekitar 2 minggu sebelumnya. Khususnya, untuk mengincar konten promosi.

“Hasil studinya itu sekitar 46 persen pengguna itu ketika Lebaran, mereka nyari konten belanja dan juga penginnya nyari promo. Jadi, lagi-lagi di situ para pelaku UMKM bisa melakukan kampanye kreatif untuk menarik pelanggan,” kata Marshiella.

Marshiella menambahkan, studi terhadap tren ini menunjukkan bahwa pengguna tidak berhenti belanja pada momentum Lebaran. Pasca Lebaran, kata Marshiella, 1 dari 2 pengguna masih lanjut berbelanja sehingga pelaku UMKM harus membangun hubungan panjang dalam strategi bisnisnya.

Untuk bisa memaksimalkan momen ini, TikTok Indonesia melalui pelatihannya menghadirkan lima tren bisnis yang tengah berkembang. Mulai dari Ramadan Wall of Trends, insight Ramadan, affiliate creative ads, TikTok UKM, sampai deretan kolaborator TikTok turut hadir dalam kegiatan ini.

Baca juga artikel terkait TIKTOK atau tulisan lainnya dari Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Shofiatunnisa Azizah
Editor: Nuran Wibisono