tirto.id - Beberapa wilayah di Indonesia rentan mengalami bencana, baik yang disebabkan oleh alam, maupun akibat ulah manusia karena kerusakan ekologi. Contohnya adalah peristiwa banjir yang melanda beberapa daerah di Jabodetabek pada malam pergantian tahun 2020 kemarin.
Selain banjir, Indonesia juga rentan mengalami kebakaran hutan pada musim kemarau. Tidak hanya itu, arus pendek listrik masih sering terjadi sehingga menyebabkan si jago merah melahap rumah-rumah penduduk. Tak jarang, masyarakat yang tertimpa musibah kehilangan keluarga dan harta benda yang dimiliki.
Sosialisasi dan pendidikan kebencanaan terus dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada tahun 2018, BNPB menerbitkan Buku Saku Menghadapi Bencana untuk mencegah dampak kerugian akibat bencana alam atau peristiwa lainnya.
Buku saku tersebut membahas tentang upaya peningkatan kesiapsiagaan terhadap bencana. Salah satunya adalah dengan menyiapkan Tas Siaga Bencana (TSB), untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lain.
TSB disarankan sebagai cadangan bertahan hidup apabila bantuan belum datang. Selain itu, tas tersebut dapat memudahkan saat evakuasi dari lokasi bencana menuju tempat yang lebih aman.
TSB berisi barang-barang pokok dan penting yang wajib ada ketika sebuah bencana atau kondisi darurat terjadi sesuai kebutuhan masing-masing anggota keluarga. Berikut adalah rekomendasi isi dari Tas Siaga Bencana (TSB) dilansir dari Buku Saku Siaga Bencana:
1. Surat-surat penting seperti Akta Kelahiran, Ijazah, Surat Kendaraan, Kartu Keluarga, dll.
2. Pakaian untuk 3 hari termasuk selimut, handuk, dan jas hujan
3. Makanan ringan dan tahan lama seperti mie instan, abon, coklat, biskuit, dll
4. Air minum yang setidaknya dapat mendukung kebutuhan selama 3 hari
5. Obat-obatan pribadi atau umum
6. Alat bantu penerangan seperti senter, lilin, korek api, dsb
7. Siapkan uang tunai dalam tas untuk bekal selama kurang lebih 3 hari
8. Peluit sebagai alat bantu pertolongan
9. Masker sebagai alat lindung pernafasan
10. Perlengkapan mandi
11. Radio atau ponsel untuk memantau informasi lebih lanjut mengenai bencana alam. Jangan lupa siapkan pengisi daya atau power bank.
Selain menyiapkan Tas Siaga Bencana tersebut, perlu juga untuk memiliki rencana darurat keluarga. Rencana darurat tersebut meliputi analisis ancaman bencana di lingkungan, identifikasi titik kumpul, mengumpulkan nomor penting seperti TIM SAR, rumah sakit terdekat, dll.
Perlu juga untuk menyiapkan rute evakuasi, mengidentifikasi lokasi untuk mematikan air, gas, dan listrik, mengidentifikasi titik aman di dalam rumah, serta mengidentifikasi anggota keluarga yang rentan seperti ibu hamil, lansia, atau bayi dan balita.
Tidak hanya itu, ada baiknya untuk terus menyimak informasi terkait bencana alam melalui platform apa pun. Semakin banyak informasi yang di dapat, akan semakin meningkat kewaspadaan terhadap bencana yang mungkin terjadi.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Alexander Haryanto