tirto.id - Beberapa waktu lalu, ramai pemberitaan Nikita Mirzani menyambangi Bareskrim Polri tanpa memakai bra. Namun, ternyata tidak hanya ke Bareskim Polri, di keseharian pun ia mengaku tidak memakai bra dalam melakukan aktivitas kesehariannya.
Menurut pendapat Nikita, besi yang dijadikan penyangga dalam bra bisa menyebabkan kanker. Kekhawatiran tersebut yang melatarbelakanginya untuk memilih tidak menggunakan bra di berbagai kesempatan.
Apakah ketakutan Nikita Mirzani tersebut ada dasarnya?
Selama ini, memang banyak rumor kesehatan terkait pemakaian bra atau beha atau kutang, baik dari kubu pemakai maupun yang menolak memakainya. Beberapa dari kita mungkin pernah mendengar bahwa kita harus tidur dengan bra untuk menjaga agar payudara kita tetap tegak. Cerita lain mengatakan tidur dengan memakai kutang bisa berbahaya dan dapat memicu kanker payudara.
Pernyataan tersebut ditepis oleh ahli pada Breast Cancer Surgery Multidisciplinary Fellowship di NYU Langone Medical Center, Amber Guth. Ia mengatakan kepada Huffington Post, "tidak ada bukti bahwa tidur dengan bra dapat bermanfaat atau pun berbahaya."
Dari pernyataan tersebut, dapat kita pahami bahwa tidak ada bukti bahwa memakai bra menyebabkan kanker. Sebaliknya, tidak ada alasan medis yang umum diterima bahwa payudara lebih sehat atau lebih terlindungi dengan cara memakai bra.
Ada pula penemuan mengenai bra dan kaitannya dengan payudara beberapa tahun lalu yang dilakukan oleh peneliti Jean-Denis Rouillon, seorang profesor di University of Franche-Comte. Seperti dilansir The New York Times, ia memimpin tim yang melakukan penelitian selama 15 tahun tentang pengaruh bra pada 330 wanita berusia 18 sampai 35. Penelitian dilakukan di Pusat Hospitalier Universitaire (University Hospital) di Besançon, dan tim menggunakan aturan slide and caliper untuk merekam perubahan payudara perempuan tahun demi tahun.
Risetnya menunjukkan bahwa memakai bra dari usia dini tidak berpengaruh apa pun untuk membantu membentuk dada, mengurangi nyeri punggung, atau mencegah payudara kendur. Artinya, tak ada manfaat berarti dari pemakaian bra. Payudara wanita justru akan lebih sehat tanpa pemakaian bra yang berperan sebagai penyangga. Tanpa mengenakan beha, jaringan pada payudara leluasa tumbuh dan kesehatan payudara lebih terjaga.
Dalam studi tersebut, perempuan yang berhenti memakai kutang—melalui pilihan, bukan sebagai persyaratan penelitian— memiliki puting yang lebih naik 7 milimeter (0,3 inci) dibandingkan dengan pengguna bra. Bra, menurut para peneliti, bisa menghambat sirkulasi darah dan berpengaruh pada kesehatan payudara dari waktu ke waktu.
Sementara itu, Dr. Stafford Broumand kepada Refinery menyampaikan bahwa untuk wanita yang lebih muda, tidak mengenakan bra akan menyebabkan produksi kolagen dan elastisitas meningkat, yang meningkatkan pertumbuhan payudara.
Sebuah studi yang melibatkan 330 wanita berusia 18 sampai 35 telah menyimpulkan bahwa secara medis, fisiologis, dan anatomis payudara tidak mendapatkan keuntungan dari pemakaian bra yang hampir konstan. Menurut penelitian ini, wanita yang tidak pakai bra secara teratur akan mengurangi potensi kekenduran bentuk payudara dari waktu ke waktu, kenyamanan lebih besar, dan sedikit sakit punggung.
Untuk kita yang memutuskan memilih memakai bra dalam keseharian, hal yang penting untuk diperhatikan adalah ukuran bra terbaik untuk tubuh kita. Perlu dipahami bra yang bagus seharusnya memakai ukuran cup yang tepat, tapi juga tidak boleh sakit ketika dikenakan.
Sebuah studi dari University of Portsmouth, Inggris, mengungkapkan bahwa beberapa wanita telah membuat payudara mereka bermasalah karena mereka mengenakan ukuran bra yang salah. Data menunjukkan ukuran cup bra merupakan faktor risiko munculnya penyakit pada payudara.
Kesimpulan beberapa penelitian ternyata lebih condong lebih baik tidak memakai bra ketimbang memakai. Pilihan Nikita Mirzani tak salah-salah amat, meski alasan terkait kanker tak ada dasar ilmu pengetahuannya. Namun, tentu saja, pilihan orang sesehari tak hanya didasarkan soal sehat-tak-sehat, melainkan juga pantas-tak-pantas. Pilihan untuk berkutang atau tidak di kala pertemuan resmi, tak akan seenteng seperti saat Anda leyeh-leyeh di rumah.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Maulida Sri Handayani