tirto.id - Menko Polhukam, Mahfud MD mengaku, pemerintah Indonesia tak pernah sekalipun menangkal Muhammad Rizieq Shihab yang saat ini masih berada di Arab Saudi.
Mahfud mengaku telah memeriksa semua jalur administrasi dari Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, maupun kementeriannya sendiri, namun memang tak ada pencekalan.
"Itu ternyata memang tidak ada sama sekali pencekalan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Tidak ada sama sekali," kata Mahfud dengan tegas sesaat setelah rapat koordinasi terbatas, Rabu (27/11/2019) sore.
Rizeq meninggalkan Indonesia bersama dengan keluarganya sejak April 2017. Pada tahun itu, ia dibidik karena kasus yang disebut sebagai ‘chat mesum’ oleh polisi.
Sejak saat itu, ia berada di pengasingan. Rizieq saat ini juga terkena sanksi denda dari Arab Saudi karena tinggal di sana melebihi batas waktu (overstay).
Mahfud mengaku pemerintah Indonesia tak bisa berbuat apa-apa mengingat urusan yang dialami Rizieq bukan dengan pemerintah Indonesia.
"Nah, kalau memang ada, bukti sekecil apapun bahwa itu dicekal oleh pemerintah Indonesia, ya serahkan kepada Menteri Agama, kepada Menko Polhukam, atau Mendagri, nanti akan diproses. Akan diklarifikasi sejelas-jelasnya kalau memang ada," katanya.
Ia mempersilakan kepada Rizieq bila membutuhkan bantuan pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan masalahnya di sana.
"Oleh sebab itu, ya sudah kalau Habib Rizieq punya masalah dengan Arab Saudi, ya monggo silahkan nanti kalau memang secara formal diperlukan pemerintah turun tangan, sesudah beliau kontak dengan Arab Saudi, tentu kewajiban kita untuk ikut turun tangan," katanya.
Rapat terbatas ini digelar tak lama setelah Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi bertemu Mahfud MD, Senin (25/11/2019) lalu.
Essam saat itu menyebut, nasih Rizieq tengah didiskusikan oleh otoritas RI-Saudi. Namun, ia tak menjelaskan detail apa saja pembahasan kedua otoritas.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali