tirto.id - Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD, menaruh harapan kepada presiden terpilih, Prabowo Subianto, agar mempersiapkan diri menyongsong bonus demografi dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurut Mahfud, Indonesia tidak boleh putus asa dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menjadi pembicara tunggal dalam seminar yang diselenggarakan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, di Singapura, Kamis (4/7/2024).
"Dari segi politik dan hukum, saya berharap agar Prabowo Subianto mampu memimpin Indonesia untuk mewujudkan visi tersebut," kata Mahfud.
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu mengungkap dua alasan yang membuatnya menaruh harapan Prabowo Subianto bisa melakukan itu. Pertama, kata Mahfud, Prabowo kerap mengutarakan pikirannya bahwa permasalahan mendasar di Indonesia adalah persoalan ketidakadilan dalam pemerintahan.
Ia mengatakan bila oligarki menguasai pemerintahan, penegakan hukum lemah, dan korupsi terus merajalela, disintegrasi Indonesia bukan hal yang mustahil dan dapat terjadi kapan saja.
"Bagi saya, pernyataan itu bisa jadi menunjukkan keprihatinan mendalam Prabowo terhadap masalah oligarki, korupsi, dan lemahnya penegakan hukum yang sudah meluas secara nasional," ucap Mahfud.
Kedua, jelas dia, berdasarkan perkenalan dan hubungan kerja kolegialnya dengan Prabowo secara langsung, Mahfud memiliki harapan besar bahwa Ketum Gerindra itu dapat membawa perubahan dan perbaikan. Menurut Mahfud, keyakinan itu tidak hanya dibuktikan melalui pengalaman karier dan karakter pribadinya.
Latar belakang sebagai perwira militer dan saat ini menjadi Menteri Pertahanan, lanjut Mahfud, juga menuntut Prabowo memiliki sikap nasionalis yang kuat dan disiplin. Selain itu, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 itu mengatakan pengetahuan dan pengalaman Prabowo sangat luas, di luar karakternya yang kadang temperamental.
"Terkadang dia mungkin temperamental, tetapi dia adil, konsisten, dan hangat. Bagi saya, itu adalah sebuah harapan yang bisa digantungkan di tengah kenyataan yang tidak bisa kita hindari," tutur Mahfud.
Mahfud mengatakan, pada Pilpres 2024 lalu memang dirinya tidak mendukung Prabowo. Pasalnya, dirinya mencalonkan diri sebagai cawapres Ganjar Pranowo. Kendati demikian, Mahfud menegaskan, dirinya dan Ganjar Pranowo sudah dinyatakan kalah dalam pemilu, walaupun menyadari banyak pula kritik dan keluhan terhadap kualitas Pemilu 2024.
"Bangsa ini harus terus maju, tidak boleh ditahan atau dihentikan oleh mereka yang kalah dalam pemilu. Oleh karena itu, ketika Mahkamah Konstitusi memutuskan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres, saya dan Pak Ganjar langsung menyatakan penerimaan dan menyambut baik kedatangan Prabowo sebagai Presiden RI mendatang," pungkas Mahfud MD.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang