tirto.id - Penjabat Gubernur (Pj Gubernur) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, memaparkan hasil survei terkait perekonomian warga Jakarta dan permasalahan yang dihadapi warga Jakarta di masing-masing regional.
"Jumlah masyarakat DKI Jakarta yang puas dengan keadaan ekonomi DKI Jakarta saat ini sebanyak 22,8 persen. Sementara yang mengatakan sama saja 41,1 persen," urai Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Heru juga menjelaskan permasalahan pokok yang dihadapi warga Jakarta. Sebanyak 32,6 persen mengatakan harga bahan pokok mahal dan 24,6 persen mengeluhkan macet.
"Sebanyak 12,3 persen masyarakat mengaku susah mencari pekerjaan. Ini harus kita sampaikan ke pemerintah pusat. Jangan sampai kedatangan penduduk dari luar daerah menambah persentase orang susah mencari lapangan kerja," tutur Heru.
Heru kemudian membagi persoalan dari masing-masing regional. Persoalan yang paling banyak disoroti oleh warga Jakarta Barat adalah mahalnya harga bahan pokok. Sebanyak 34,4 persen warga Jakarta Barat mengeluhkan mahalnya harga kebutuhan pokok. Sebanyak 30 persen warga Jakarta Barat memilih masalah macet dan hanya 8,9 persen yang menjawab masalah banjir.
Warga Jakarta Pusat juga memilih mahalnya bahan pokok sebagai persoalan paling utama. Sebanyak 41 persen warga Jakarta Pusat memilih mahalnya bahan pokok, sebanyak 12,8 persen yang memilih masalah macet, dan 5,1 persen memilih mahalnya biaya pendidikan.
Sementara sebanyak 35,6 persen warga Jakarta Selatan mengeluhkan mahalnya bahan pokok, sebanyak 20 persen memilih masalah banjir dan 18,9 persen mengeluhkan masalah kemacetan.
"Berbeda dengan tiga regional sebelumnya, masalah utama warga Jakarta Timur adalah kemacetan. Sebanyak 32,7 persen mengeluhkan masalah macet dan 30,9 persen memilih mahalnya bahan pokok," urai Heru.
Adapun masalah utama warga Jakarta Utara sama seperti tiga wilayah lainnya yakni mahalnya bahan pokok.
"Sebanyak 31,7 persen warga Jakarta Utara mengeluhkan mahalnya bahan pokok, sebanyak 21,7 persen mengeluhkan masalah macet dan 11,7 persen mengeluhkan air bersih," papar Heru.
Menurut Heru, persoalan-persoalan yang dihadapi masing-masing daerah harus segera direspon oleh pejabat di masing-masing kota administratif.
"Ini jadi bahan evaluasi kita bersama untuk ke depannya agar persoalan di masing-masing daerah bisa diminimalisir," pungkas Heru.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Bayu Septianto