Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Luqman Al Hakim Bukan Nabi, Namanya Disebut di Al Quran, Kenapa?

Surah Luqman, siapakah Luqman Al-Hakim yang namanya menjadi salah satu surah dalam Al-Qur'an.

Luqman Al Hakim Bukan Nabi, Namanya Disebut di Al Quran, Kenapa?
Ilustasi Al-Quran. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Luqman Al Hakim bukan seorang nabi, namun dia adalah salah satu hamba yang dimuliakan oleh Allah. Nama Luqman diabadikan dalam Al-Quran. Sosoknya dianugerahi hikmah dan memiliki nasihat yang baik serta bijaksana.

Allah SWT menyebut secara eksplisit sejumlah sosok penting yang namanya diabadikan dalam Al-Quran. Salah satunya adalah Luqman Al-Hakim.

Nama Luqman dua kali disebut dalam Al-Quran dan dijadikan sebagai nama salah satu surahnya.

Dalam surah Luqman ayat 12, Allah menjelaskan bahwasanya Luqman diberi pengetahuan dan kebijaksanaan oleh Allah SWT. Nasihat Luqman pada anaknya dianggap sebagai salah satu bentuk akhlak mulia yang universal bagi umat manusia.

Surat Luqman Ayat 12

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

Bacaan latinnya: "Wa laqad ātainā luqmānal-ḥikmata anisykur lillāh, wa may yasykur fa innamā yasykuru linafsih, wa mang kafara fa innallāha ganiyyun ḥamīd"

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‘Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur [kepada Allah], sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Barang siapa yang tidak bersyukur, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji,” (QS Luqman [31]: 12).

Siapakah Luqman Al-Hakim, Orang yang Disebutkan dalam Al-Quran Karena Apa?

Para ulama berbeda pendapat apakah Luqman Al-Hakim termasuk nabi atau bukan. Pendapat paling populer menyebutkan bahwa Luqman Al-Hakim adalah seorang hamba yang saleh dan sosok pilihan Allah SWT, tetapi tidak menerima status kenabian.

Dalam buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2017) yang ditulis oleh Feisal Ghozaly dan Achmad Buchori Ismail dijelaskan bahwa Luqman berbangsa Habsyi dari Sudan.

Ayahnya adalah Ba'ura bin Nahur bin Tareh yang nasabnya berkaitan dengan nasab Nabi Ibrahim AS.

Dikisahkan juga bahwa usia Luqman Al-Hakim adalah sekitar 1000 tahun. Ia diangkat menjadi qadhi (hakim) yang bertugas untuk memutuskan perkara dan menengahi perselisihan orang di masa itu.

Karena luas pengetahuannya, ia memiliki sejumlah murid, salah satunya adalah Nabi Daud AS.

Di usia mudanya, Luqman sempat bekerja sebagai tukang kayu, tukang jahit, dan pernah menggembala domba.

Selain itu, dari perawakannya, tubuh Luqman Al-Hakim tergolong pendek, berhidung pesek, berbibir tebal, dan berasal dari keluarga miskin, sebagaimana dilansir dari NU Online.

Awalnya, Luqman Al-Hakim hanyalah seorang hamba sahaya atau budak di Sudan, namun karena budi baiknya, majikan Luqman memerdekakannya. Setelah itu, ia pun menikah dan memiliki banyak anak, tetapi semua anaknya meninggal.

Namun, musibah yang menimpanya ia terima dengan ikhlas karena Luqman meyakini bahwa semua itu adalah kehendak Allah SWT.

Nasihat Luqman kepada anaknya adalah petuah bijak bestari yang diabadikan Al-Quran, salah satunya adalah imbauan untuk tidak sombong dan angkuh berikut ini.

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia [karena sombong] dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah SWT. tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri," (QS. Luqmān [31]:18).

Luqman mengajarkan kepada anaknya untuk berbudi pekerti baik, tidak angkuh, tidak sombong, atau merasa hebat sendiri.

Sesuai nasihat Luqman, seorang muslim haruslah santun, menghargai orang lain, rendah hati, dan bertabiat mulia kepada sesamanya.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani