tirto.id - Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Alex Sinaga mengungkapkan bahwa nantinya bisnis satelit Telkom akan diurus perusahaan baru bernama Telkom Satelit Indonesia. Hal ini ia sampaikan selepas peluncuran roket SpaceX Falcon 9 yang membawa satelit Merah Putih.
Peluncuran satelit milik Telkom ini dilakukan di Space Launch Complex 40 (SLC-40) di Cape Canaveral Air Force Station, Florida, Amerika Serikat, sekitar pukul 12.18 WIB.
“Pada intinya Telkom Satelit Indonesia ini akan menjadi vehicle-nya Telkom Indonesia untuk menjadi pemain regional,” ungkap Alex di Amerika Serikat.
Menurut penuturan Alex, saat ini PT Telkom tengah melakukan proses konsolidasi seluruh bisnis satelit di bawah naungan Telkom Grup. Bisnis satelit Telkom saat ini diurus tiga perusahaan. Ketiga perusahaan itu ialah PT Telkom, Metrasat, dan Patrakom.
“Kita sudah selesai pada tahapan mengubah namanya Petrakom jadi Telkom Satelit Indonesia,” tegas Alex.
Konsolidasi ini diharapkan menjadi kekuatan Telkom Indonesia menjadi pemain regional di bidang satelit. Menurut Alex, Telkom telah memiliki portofolio bisnis satelit yang lengkap, mulai dari layanan upstream seperti satelit beserta transpondernya serta layanan downstream seperti Viasat atau menyediakan koneksi ke wilayah terpencil Indonesia.
Dengan konsolidasi yang dilakukan, Telkom berharap jadi nomor tiga di dunia bisnis satelit regional dalam 5 tahun mendatang.
“Cita-cita kita minimal lima tahun mendatang kita akan menjadi pemain satelit regional nomor tiga. Tentunya (Telkom) tidak berhenti di Merah Putih,” kata Alex.
Menurut rencana, satelit Merah Putih yang diluncurkan akan diserahterimakan pada Telkom 42 hari sejak diluncurkan.
“Beroperasi [mulai] Minggu ke-3 September [dan] sudah bisa dibebani traffic,” terang Alex.
Satelit Merah Putih merupakan satelit yang memiliki 60 transponder yang, selain menjangkau Asia Tenggara, juga meliputi wilayah Asia Selatan. Menurut rencana, Telkom akan berupaya memperoleh slot tambahan di orbit. Ini ditujukan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar.
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Maya Saputri