tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritian dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan berhasil melakukan negosiasi bunga pinjaman proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB dari 4 persen menjadi 3,4 persen. Namun dirinya belum puas dan masih ingin melobi agar bunga pinjaman tersebut bisa lebih rendah.
"Soal bunga pinjaman kereta cepat ini, kita masih ingin lebih rendah lagi, ya yang pertama udah 3,4 persen dari 4 persen, tapi kita maunya bisa lebih rendah kalau masih bisa," ujar Luhut dalam Konferensi Pers Kerja Sama Indonesia-China, di Kantornya di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Luhut menargetkan negosiasi terkait bunga pinjaman dengan China tersebut bisa selesai pekan ini. Pemerintah Indonesia, kata Luhut, tidak akan mudah terayu dengan tawaran bunga pinjaman pembengkakan proyek KCJB dari China.
Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto mengatakan, negosiasi dilakukan pemerintah kepada China juga membahas mengenai tenor pinjaman sekitar 30 sampai 40 tahun.
"Kalau kita bisa bayar 30 tahun, untuk apa diperpanjang 40 tahun, karena kan kita bayar bunga terus. Kita minta range-nya 30 sampai 40 tahun," ujar Septian.
Namun demikian, Indonesia masih melakukan negosiasi agar bisa memperoleh grace period pembayaran utang tersebut sekitar 10 sampai 15 tahun. Grace periode adalah periode waktu yang diberikan pada pinjaman di mana peminjam tidak perlu membayar uang kepada penerbit pinjaman, dan peminjam tidak dikenai denda karena tidak membayar.
"Yang paling penting grace periode-nya, kita lagi minta 10 sampai 15 tahun," kata dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz