tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, sangat setuju jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untuk mengangkat Arcandra Tahar menjadi menteri lagi. Seperti diketahui, Presiden Jokowi telah mencopot Arcandra Tahar dari posisi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena diduga memiliki paspor Amerika Serikat.
Menurut Luhut Pandjaitan, sosok Arcandra Tahar sebenarnya akan sangat berguna untuk kepentingan bangsa negara karena memiliki pengalaman, jejak rekam, dan kemampuan yang mumpuni di bidang pengelolaan ESDM.
"Saya pikir kalau presiden mempertimbangkan beliau (Arcandra Tahar) untuk dipakai di Indonesia, 1000 persen saya setuju," tegas Luhut Pandjaitan usai mengikuti Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (17/8/2016).
Luhut Pandjaitan melanjutkan, Arcandra Tahar telah berhasil mengurai struktur biaya perminyakan di Blok Masela. Selain itu, tambahnya, Arcandra Tahar juga dapat memetakan operasi laut dalam di Makassar dan juga mengenai struktur harga-harga gas yang telah mahal.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini mencontohkan harga gas di Singapura bisa 4 dollar AS, namun di Indonesia masih di kisaran 6-7 dollar serta harga avtur Indonesia lebih mahal 20 persen dari negara tetangga. Menurutnya, hal-hal tersebut bisa memperbaiki dan memiliki nilai tambah bagi Indonesia.
"Itu menghemat puluhan miliar dollar dan itu akan menguntungkan kita dan membuat harga-harga mungkin menjadi murah karena kita bisa tahu struktur cost dengan baik," papar Luhut Pandjaitan.
"Kalau dia (Arcandra Tahar) bisa memberikan nilai tambah bagi bangsa ini, itu kita harus apresiasi. Kita jangan terus lihat dari segi negatifnya tapi kita lihat juga positifnya, karena mereka membawa nilai tambah untuk membawa Indonesia menjadi lebih bagus," imbuhnya.
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya