tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengklaim penanganan COVID-19 yang dilakukan dirinya atas perintah Presiden Joko Widodo sudah membuahkan hasil. Luhut mengatakan kasus kematian di provinsi yang ia pantau sudah menunjukan tren menurun.
“Sekarang penanganan 4-5 minggu terakhir ini kita evaluasi. Memang kasus kematian mingguan di 8 provinsi yang kita itu menurun. Kemudian penambahan kasus kematian di DKI sebagai model juga menurun. Cukup bagus. Per minggu ini jumlahnya,” ucap Luhut dalam webinar bertajuk, “Outlook 2021: The Years of Opportunity”, Rabu (21/10/2020).
Dalam paparannya, Luhut mencontohkan angka kematian pada pekan 16-22 September 2020 sempat mencapai 618 kasus per hari di 8 provinsi. Per 14-20 Oktober 2020, angkanya sudah menyentuh 464 kasus per hari.
Luhut menyebut penurunan angka kematian di Jakarta lebih baik lagi. Semula pada pekan 16-22 September 2020 kasus kematian mencapai 140. Per 7-13 Oktober 2020 angkanya tersisa 48 kasus.
“Kalau Anda lihat angka itu sudah ada double digit. Kami berharap bisa single digit,” ucap Luhut.
Untuk mencapainya, ia bilang ada sejumlah strategi. Misalnya memastikan 450 rumah sakit rujukan memiliki obat standar untuk menangani pasien. Lalu staf di tiap rumah sakit dibekali pelatihan untuk menangani pasien COVID-19 tanpa perlu memindahkan orang yang terkonfirmasi positif.
Meski demikian, Ketua terpilih Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Dedi Supratman menyatakan penanganan COVID-19 ala Luhut belum berhasil menekan penambahan kasus baru di kisaran 3.500-4.000 per harinya. Per 21 Oktober 2020 ini, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia menyentuh 373 ribu.
“Itu menunjukkan belum ada ‘Luhut efek’ sehingga kemudian dapat menurunkan kasus,” kata Dedi kepada reporter Tirto, Kamis (15/10/2020).
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan