Menuju konten utama
Pilpres 2019

LSI Denny JA: Milenial Golput Rugikan Jokowi-Ma'ruf Amin

Menurut Ikrama, faktor yang menyebabkan generasi milenial menjadi apatis karena mereka memiliki karakter yang progresif dan kritis.

LSI Denny JA: Milenial Golput Rugikan Jokowi-Ma'ruf Amin
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo menghadiri acara Deklarasi Jokowi Sekelik Lampung yang dihadiri oleh ribuan petani, nelayan, buruh dan dan alumni perguruan tinggi serta SMA Se Provinsi Lampung, Jumat (8/3/2019). FOTO/Doc.TKN

tirto.id - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengatakan, generasi milenial yang memutuskan untuk golput karena apatis terhadap politik, akan merugikan Jokowi-Ma'ruf.

Pasalnya, berdasarkan survei LSI, segmen pemilih milenial merupakan kantong suara cukup besar yaitu 44,7 persen. Pada pemilih tersebut Jokowi-Ma'ruf unggul dengan angka 56,5 persen dan Prabowo-Sandi sebesar 34.5 persen.

"Jadi kalau golput banyak terjadi di pemilih milenial, maka Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf sekali lagi akan dirugikan," ujar peneliti LSI, Ikrama Masloman di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019).

“Karena margin kemenangan Pak Jokowi dan Ma'ruf di sini [survei LSI] sebesar 22 persen. Yang artinya jika ini tidak maksimal, akan hilangnya pendukung Pak Jokowi dan Ma'ruf di sini [segmen pemilih milenial],” lanjut dia.

Menurut Ikrama, faktor yang menyebabkan generasi milenial menjadi apatis karena mereka memiliki karakter yang progresif dan kritis. Sehingga, kedua hal tersebut erat kaitannya dengan kekecewaan karena melihat fenomena saat ini yang cenderung mengambil jarak politik.

"Berjaraknya mereka dengan politik mengakibatkan menguatnya apatisme mereka dalam politik," ucapnya.

Tak hanya itu, Ikrama menuturkan, fenomena golput juga terjadi karena banyaknya gerakan-gerakan yang mendukung hal tersebut. Seperti banyaknya meme dan gerakan Nurhadi-Aldo yang membuat partisipasi pemilu bisa kemungkinan menjadi lebih rendah.

"Kemudian ada slogan-slogan ya untuk tidak ikut memilih karena mereka melihat bahwa politik ini sarat dengan kekecewaan itu tadi," pungkasnya.

Selain karena sikap apatis, faktor yang menentukan golput juga karena generasi milenial yang tidak mendapatkan informasi dengan benar.

Apalagi berdasarkan survei yang didapatkan oleh LSI, terdapat 50,6 persen yang tidak tahu dan tidak menyebutkan kapan tanggal dan bulan pencoblosan pilpres dengan benar.

LSI Denny JA kembali mengadakan survei nasional pada akhir Februari ini dilakukan pada tanggal 18 Februari sampai 25 Februari 2019 melalui face to face interview menggunakan kuisioner.

Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/2,9 %. Survei dilaksanakan di 34 propinsi di Indonesia.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Alexander Haryanto