Menuju konten utama

LPS & Tirto Rangkul Mahasiswa Unpam Jadi Motor Industri Media

LPS dan Tirto.id menyelenggarakan Kelas Tirto yang menggarisbawahi pemahaman atas peran LPS serta tantangan media di era digital.

LPS & Tirto Rangkul Mahasiswa Unpam Jadi Motor Industri Media
Kelas Tirto X LPS di Universitas Pamulang, Senin (4/11/2024). tirto.id/Yohanes

tirto.id - Kerja sama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Tirto.id dalam mengedukasi generasi muda terus berlanjut. Pada kesempatan kedua, perhelatan Kelas Tirto bertajuk “Gen Z and The Future of Media” diselenggarakan di Universitas Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (4/11).

Kegiatan ini dilangsungkan sebagai upaya untuk senantiasa meningkatkan kesadaran publik atas fungsi dan peran LPS , terutama kepada generasi muda. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Lembaga LPS, Jimmy Ardianto.

“Kenapa sih kita ada di sini? Harapannya, teman-teman semua di sini menjadi corong kita untuk kasih tau ke publik kalau ‘eh, ada LPS itu’,” ujar Jimmy.

Dirinya menambahkan, peran generasi muda untuk memahami sekaligus meneruskan informasi terkait LPS dinilai signifikan. Karena itu, Jimmy mengingatkan informasi dasar kepada mahasiswa Universitas Pamulang untuk melakukan penyimpanan pada tempat yang semestinya, yaitu bank, baik konvensional, digital atau syariah. “Nabung di bank, jangan pinjol,” imbuh Jimmy.

Uang yang disimpan di bank tersebut akan dijamin nilainya hingga Rp2 miliar per nasabah per bank dengan syarat nilai suku bunga sesuai dengan batas ketentuan penjaminan LPS. Informasi lengkap mengenai berapa tingkat suku bunga dan prosedur penjaminan dapat cek disini.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pamulang, Katry Anggrraini mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Dirinya menyebut bahwa materi yang dibawakan hari ini bisa mengarahkan generasi muda untuk memeriksa informasi yang diterimanya. Selain itu agar mereka dapat memahami kondisi dan cara kerja industri saat ini.

“Gen Z cepat sekali untuk beradaptasi terkait dengan adanya teknologi, dan juga anak-anak gen Z ini punya cara pandang baru terkait media, bisnis, dan informasi yang ada,” tambahnya.

Pada Kelas Tirto kali ini, sesi diskusi panel mengusung tema “Bisnis Media di Indonesia, Bagaimana Anak Muda Menjadi Motor.” Dalam sesi tersebut, Pimpinan Redaksi Tirto.id, Rachmadin Ismail, menyampaikan tantangan media yang sudah tidak lagi mendominasi informasi.

“Tantangan terbesarnya sekarang, karena kita tidak lagi memonopoli informasi, iklannya, bisnisnya, bisnis informasi jadi menyebar ke influencer, ke sosial media, dan sebagainya,” ungkap Rachmadin.

Oleh karena itu, industri media saat ini harus beradaptasi dengan tetap memberikan informasi yang bertanggung jawab kepada audiens. Kemudian, penting untuk mulai bertransformasi dari generalis menjadi spesialisasinya. Hal ini penting untuk mengumpulkan base community yang loyal.

Pakar Komunikasi Universitas Pamulang, Ratna Komala, sepaham bahwa peran media masih dibutuhkan sampai saat ini dengan pegangan terhadap kode etiknya. Bagi Ratna, media memang harus bertransformasi.

Di Universitas Pamulang, Ratna menyebut kampus turut bertransformasi dengan menyesuaikan landas keilmuan bagi mahasiswanya.

“Kita menggunakan data, industrinya sekarang seperti apa sih? Kalau dari komersial, kita melihat mereka masih banyak atau jadi favorit itu televisi. Tapi tadi itu, kita juga mempelajari segmentasi audiens,” jelas Ratna.

Baik Ratna maupun Rachmadin menekankan kepada peserta yang hadir dan menggeluti industri media, bahwa penting untuk membangun dasar keilmuan dan praktik. Mencoba terjun ke berbagai isu dan mendalaminya. Ini nanti akan menjadi fondasi yang berguna untuk membangun eksistensi dalam jangka panjang.

Baca juga artikel terkait LPS atau tulisan lainnya dari Tim Media Service

tirto.id - Edusains
Penulis: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service