Menuju konten utama

Literasi Keuangan ala LPS di Kelas Tirto UAI, UNPAM & BINUS

Penjaminan oleh LPS terhadap tabungan nasabah, menjadi salah satu poin kuat untuk menabung di bank resmi yang terdaftar.

Literasi Keuangan ala LPS di Kelas Tirto UAI, UNPAM & BINUS
Kelas Tirto X LPS di Binus University Alam Sutera, Selasa (19/11). tirto.id/Shofiatunnisa Azizah

tirto.id - Dalam rangka pengenalan literasi keuangan untuk generasi muda, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi salah satu partner sekaligus pemateri di acara Kelas Tirto yang berlangsung di tiga kampus di Jakarta, yakni Universitas Al Azhar Indonesia (UAI), Universitas Pamulang (UNPAM) dan Universitas Bina Nusantara (BINUS). Lebih dari 600 mahasiswa antusias mengikuti kegiatan Kelas Tirto kali ini.

Hadir sebagai pemateri adalah Sekretaris LPS, Jimmy Ardianto. Dirinya menjelaskan tentang tugas dan wewenang LPS sebagai lembaga independen yang punya fungsi menjamin simpanan sekaligus memelihara stabilitas sistem perbankan.

Jimmy mengatakan bahwa saat ini kondisi perbankan di Indonesia punya banyak tantangan. Ini berakibat ada banyak bank yang berhenti beroperasi.

“Sampai sekarang sudah 120 sampai 130 bank tutup. Teman-teman gak tahu, kan?” tanya Jimmy pada mahasiswa yang hadir menghadiri Kelas Tirto (19/11/2024).

Dalam jalannya industri perbankan di Indonesia, LPS akan berperan menjadi penjamin. Ini diatur oleh UU No. 24 Tahun 2004 yang diketok pada 22 September 2004. Di UU itu, dijelaskan bahwa fungsi LPS ada dua: menjamin simpanan nasabah dan turut menjaga stabilitas sistem perbankan di Indonesia. Dengan kata lain, semua bank di Indonesia adalah peserta penjaminan LPS.

Jadi kehadiran LPS dimaksudkan untuk memberikan rasa keamanan dan kenyamanan dalam menabung di bank, baik itu bank konvensional maupun syariah. Saat ini LPS menjamin tabungan hingga Rp2 miliar per nasabah.

Penjaminan oleh LPS terhadap tabungan nasabah, menjadi salah satu poin kuat penting untuk menabung di bank resmi yang terdaftar. Dengan berkelakar, Jimmy mengatakan ada banyak keunggulan menabung di bank, mulai dari cepat, jadi lebih mudah di era digital, dan tentu saja aman karena ada penjamin. Ini tentu berbeda dengan metode menabung zaman dulu, mulai dari celengan hingga menyimpan di bawah kasur. Selain uang gampang rusak dan hilang, tak ada penjaminan simpanan dari LPS untuk sistem menabung seperti ini.

Pertanyaan tentang dana apa saja yang dijamin oleh LPS menjadi ice breaking seru bagi para peserta. Jimmy menjelaskan pada dasarnya kategori yang dijamin oleh LPS terbagi dua, yakni di bank konvensional dan di bank syariah.

Di bank konvensional, yang dijamin adalah giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang disamakan dengan itu. Sedangkan di bank syariah, yang dijamin adalah Giro Wadiah dan Giro Mudharabah, tabungan Wadiah dan Mudharabah, deposito Mudharabah, dan simpanan lain yang ditetapkan oleh LPS. Ke depan, peran penjaminan ini akan terus dikembangkan, tak hanya di sektor perbankan.

“Nanti di tahun 2028, LPS juga akan menjamin polis asuransi,” ujar Jimmy.

Sebagai bagian dari literasi keuangan, Jimmy juga menjelaskan bahwa sebagai nasabah kita juga harus tetap berhati-hati terhadap segala kegiatan keuangan. Jimmy lantas membagikan beberapa tips agar aman menyimpan uang di bank.

Pertama, rutin mengecek saldo di tabungan. Ini agar kamu tetap aware terhadap perubahan keuangan di rekening. Kedua, jangan pernah memberi tahu data akun seperti PIN, password, user ID, OTP, hingga nama ibu ke orang lain. Selain itu, Jimmy juga menganjurkan untuk mengganti pin/ password secara berkala. []

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis