Menuju konten utama
Lagu Nasional Indonesia

Lirik & Makna Lagu Kebyar-kebyar yang Diciptakan Gombloh

Lagu Kebyar-kebyar bertema nasionalisme, rasa cinta terhadap Indonesia yang lahir dari lubuk hati paling dalam. Liriknya dapat ditemukan di artikel ini.

Lirik & Makna Lagu Kebyar-kebyar yang Diciptakan Gombloh
Seorang pengunjung memberi hormat ke bendera Merah Putih yang dipasang di Poetoek Suko, Trawas, Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (16/8/2020). ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.

tirto.id - Lagu Kebyar-kebyar merupakan salah satu lagu bertema nasionalisme Indonesia yang diciptakan oleh Soedjarwoto Soemarsono atau lebih dikenal sebagai Gombloh. Lagu ini membahas tentang kecintaan terhadap bangsa. Kebyar-kebyar memiliki pesan terkait semangat nasionalisme, rasa cinta terhadap Indonesia yang lahir dari lubuk hati paling dalam.

Lagu Kebyar-kebyar rilis pada 1979 yang diedarkan oleh Golden Hand Record. Lagu ini begitu populer sehingga apabila orang menyebut Gombloh, teringat Kebyar-kebyar karena sangat ikonik dan kerap diputar pada Hari Kemerdekaan 17 Agustus setiap tahunnya.

Selain itu, lagu Kebyar-kebyar juga dinobatkan sebagai salah satu dari "150 Lagu Terbaik Sepanjang Masa" oleh majalah Rolling Stone. Berikut ini lirik lagu Kebyar-kebyar yang diciptakan Gombloh.

Lirik & Makna Lagu Kebyar-kebyar Ciptaan Gombloh

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Bersatu dalam semangatmu

Indonesia

Debar jantungku, getar nadiku

Berbaur dalam angan-anganmu

Kebyar-kebyar pelangi jingga

Indonesia

Nada laguku, simfoni perteguh

Selaras dengan simfonimu

Kebyar-kebyar pelanggi jingga

Biarpun bumi berguncang

Kau tetap Indonesiaku

Andaikan matahari terbit dari barat

Kau pun Indonesiaku

Tak sebilah pedang yang tajam

Dapat palingkan daku darimu

Kusingsingkan lengan

Rawe-rawe rantas

Malang-malang tuntas

Denganmu

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Bersatu dalam semangatku

Indonesia

Debar jantungku, getar nadiku

Berbaur dalam angan-anganku

Kebyar-kebyar pelangi jingga

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Bersatu dalam semangatku

Indonesia

Debar jantungku, getar nadiku

Berbaur dalam angan-anganku

Kebyar-kebyar pelangi jingga

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Bersatu dalam semangatku

Indonesia

Debar jantungku

Indonesia

Getar nadiku

Berbaur dalam angan-anganku

Indonesia

Nada laguku, simfoni perteguh

Selaras dengan simfonimu

Indonesia

Merah darahku, putih tulangku

Bersatu dalam semangatku

Makna lagu Kebyar-kebyar yang diciptakan Gombloh mengajarkan kita tentang persatuan, perjuangan, dan mengingatkan bahwa bangsa Indonesia tidak dibeda-bedakan berdasarkan ras, suku, atau agama, sebagaimana ditulis Retty Widha Fitriandini dalam Pesan Nasionalisme pada Lagu Kebyar-kebyar karya Gombloh (Skripsi, UMB 2018).

Dari kisahnya, inspirasi lagu Kebyar-kebyar diperoleh Gombloh ketika sedang kerokan lantaran masuk angin. Pada saat bersamaan, Wisno Padma tengah bermain piano.

Nada-nada dentingan piano Wisnu Padma itu memantik jiwa kreativitas Gombloh sehingga ingin menciptakan lagu semangat cinta tanah air.

Dari situlah, lahir Kebyar-kebyar yang menjadi trade mark Gomboh, serta dianggap menjadi salah satu lagu terbaik tentang nasionalisme Indonesia.

Profil Gombloh, Pencipta Lagu Kebyar-kebyar

Pencipta lagu Kebyar-kebyar adalah Gombloh (1948-1988). Nama aslinya adalah Soedjarwoto Soemarsono, ia dilahirkan di Jombang pada 14 Juli 1948.

Sejak kecil, ayah Soedjarwoto kecil memanggilnya Gombloh. Ketika ditanya mengenai arti nama panggungnya, Soedjarwoto menjawab bahwa Gombloh artinya "tolol" atau "bodoh sekali" yang awalnya adalah celaan baginya.

Dari banyak musisi Indonesia, Gombloh termasuk seorang trubadur, pengelana. Kendati lulus dari SMA 5 yang dikenal sebagai sekolah favorit di Surabaya, serta masuk jurusan arsitektur di Institut Teknik Sepuluh November (ITS), Gombloh memilih keluar.

Ia menjalani hidup sebagai bohemian dan sempat kabur ke Bali. Meski kemudian dikenal sebagai penyanyi solo, album pertamanya justru lahir saat ia berada di kelompok Gombloh & Lemon Tree's Anno '69.

Mereka merilis album perdana Nadia & Atmospheer (1978) yang diproduksi Indra Record dan Golden Hand. Wisnu Padma, yang memainkan piano sewaktu Gombloh kerokan adalah personel kelompok Gombloh & Lemon Tree's Anno '69 sebagai pemain synth, organ, dan instrumen gesek.

Selain lagu Kebyar-kebyar, lagu Gombloh terbaik lainnya adalah Berita Cuaca yang dinobatkan sebagai peringkat 98 dalam "150 Lagu Indonesia Terbaik" versi Rolling Stone.

Sayangnya, Gombloh mati muda pada 9 Januari 1988 di usia 39 tahun. Kendati lagunya terus diputar di Hari Kemerdekaan, namun banyak orang tak mengenal Gombloh.

Meski demikian, dengan gaya hidup dan ekspresi nyentriknya, Gombloh mungkin tak butuh penghargaan atau kenangan dari orang lain, ia adalah pemusik sejati. Yang paling penting, lagu-lagunya tak akan dilupakan, meskipun namanya kian pudar di kenangan masyarakat Indonesia.

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

Penulis: Abdul Hadi
Editor: Iswara N Raditya