Menuju konten utama

Lion Air Tunda Pemesanan 200 Pesawat 737 Max 8 dari Boeing

Rencana penundaan ini sudah mulai digulirkan tak lama setelah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 pada Oktober tahun lalu. 

Armada Boeing 737 Max 8 milik maskapai Lion Air. FOTO/Lion Air

tirto.id - Managing Director Lion Group, Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan maskapainya akan menunda pemesanan 200 pesawat Boeing 737 Max 8. Hal itu dilakukan menyusul jatuhnya pesawat buatan Amerika Serikat itu di Indonesia dan Etiopia.

Daniel mengatakan rencana penundaan ini sudah mulai digulirkan tak lama setelah jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Rencana itu, kata Daniel, mulai direalisasikan dengan menangguhkan kedatangan 4 pesawat yang rencananya akan mendarat di Jakarta pada Mei 2019 mendatang.

"Kami sudah pesan 200. Sejak kejadian JT 610 itu kami sudah diskusi sama Boeing untuk sementara menunda dulu lah pesanannya. Bulan Maret-April ini harusnya ada yang datang tapi kami enggak mau (terima)," ucap Daniel kepada wartawan di Hotel Grand Mercure Selasa (12/3).

Daniel mengatakan detailnya ada 217 pesawat yang akan didatangkan dari Amerika ke Indonesia mulai tahun 2019 hingga 2035. Nilainya pun ditaksir mencapai 22 miliar dolar AS. Jumlah itu belum termasuk 10 pesawat Boeing 737 Max 8 yang sudah dioperasikan oleh Lion Air ke Cina, Arab Saudi, dan sejumlah rute domestik.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan ditemukannya masalah atau cacat dalam desain Boeing 737 Max 8 dan apakah hal itu akan memengaruhi keputusan pemesanan Lion Air, Daniel tak banyak berkomentar.

Menurutnya, hal itu lebih baik dijawab langsung oleh Boeing. Di sisi lain, ia juga menuturkan Lion Air masih menunggu hasil penelusuran Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk kemudian mengetahui sikap yang harus diambil terkait pemesanan 200 pesawat itu.

"Enggak itu kami sedang diskusilah sama Boeing untuk meneruskan atau tidak (pemesanan) itu tim kami masih duduk bersama membicarakannya," ucap Daniel.

Di samping itu, saat ditanya mengenai kemungkinan bila ditemukan masalah dalam inspeksi 10 Boeing 737 Max 8 yang dimiliki Lion Air, Daniel mengatakan hal itu akan menjadi persoalan yang panjang untuk dibicarakan. Kepada wartawan, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan bila salah satu langkah yang akan ditempuh adalah mengembalikan pesawat yang bermasalah.

"Kalau kita temukan ya itu akan jadi suatu diskusi serius dengan mereka," ucap

Meskipun demikian, Daniel mengaku tidak khawatir dengan tertundanya langkah maskapainya untuk melakukan ekspansi. Menurutnya, Lion Air masih memiliki pesawat dalam jumlah cukup banyak untuk melayani penerbangan di Indonesia.

Baca juga artikel terkait LION AIR atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Alexander Haryanto