Menuju konten utama

Lion Air JT-610 Jatuh, Alumni UGM yang Juga Pegawai BPK Jadi Korban

Zuiva merupakan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berdinas di Bangka Belitung.

Lion Air JT-610 Jatuh, Alumni UGM yang Juga Pegawai BPK Jadi Korban
Paman Zuiva Puspitaningrum, Mutiek Admaji dan istrinya menunjukkan foto keponakannya, Senin (29/10/2018). tirto.id/Irwan A Syambudi

tirto.id - Seorang alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Zuiva Puspitaningrum, menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta menuju Bandara Depati Amir Kota Pangkalpinang, Senin (29/10/2018) pagi sekitar pukul 06.33 WIB.

Zuiva juga merupakan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang berdinas di Bangka Belitung.

Paman Zuiva, Mutiek Admaji (64) mengatakan keluarga mendapatkan informasi Zuiva menjadi penumpang pesawat nahas tersebut ketika melihat berita di televisi sekitar pukul 08.00 WIB. Yang pertama menyadari Zuiva menjadi penumpang Lion Air adalah sang ayah, Muhammad Ridwansyah.

"Kebetulan bapaknya sendiri yang tahu. Itu kan anak saya [kata Mutiek menirukan Ridwansyah]. Dia [Ridwansyah] tahu kalau Senin pagi itu ke sana [Pangkalpinang]," katanya saat ditemui di rumah orang tua Zuiva di Gang Jeruk Nomor 1, Jalan Kaliurang 5, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman.

Menyadari Zuiva terbiasa menumpang pesawat Jakarta-Pangkalpinang, keluarga langsung mencoba menghubungi Zuiva, namun tidak berhasil. Ayah Zuiva kemudian menghubungi suami Zuiva yang tinggal di Jakarta untuk memastikan kabar.

"Ketika menghubungi suaminya ternyata iya [Zuiva menjadi penumpang Lion Air JT-610 dari Jakarta-Pangkalpinang]," katanya.

Namun demikian, keluarga Mutiek yang ada di Yogyakarta belum mendapatkan kabar secara pasti dari pihak terkait perihal peristiwa jatuhnya pesawat. Hanya saja suami Zuiva sudah berada di posko Crisis Center yang ada di Bandara Soekarno Hatta.

"Kami menunggu kabar dari suaminya. Nanti habis magrib ibu dan bapak Zuiva mau ke Jakarta," kata dia.

Mutiek mengungkapkan, seluruh keluarga cukup terpukul dengan kejadian ini. Terlebih kedua orang tuanya yakni Ridwansyah dan Latifah Hanim.

"Dia [Zuiva] termasuk anak kesayangan karena anak terakhir dari empat bersaudara dan perempuan satu-satunya," kata dia.

Di mata Mutiek, Zuiva merupakan anak yang berbakti. Selama 10 tahun terakhir menjadi pegawai BPK dan berpindah-pindah tempat tugas, Zuiva selalu menyempatkan diri untuk menengok kedua orang tua di Yogyakarta. Selain itu Zuiva yang tinggal di Jakarta juga membantu pemasaran usaha bakpia kedua orang tuanya.

Selain berbakti, menurut Mutiek, keponakannya yang telah memiliki tiga anak itu juga pintar. Selepas menyelesaikan pendidikan sarjana akuntansi di UGM, ia langsung di terima kerja di BPK hingga kemudian juga menyelesaikan S2 di UGM di jurusan ekonomi pembangunan.

Mutiek berharap untuk Zuiva dan penumpang lainnya agar mendapatkan perlindungan dari Tuhan. "Semoga ada karomah dari Allah, semoga dilindungi dan diselamatkan tidak hanya keponakan saya tapi untuk seluruh penumpang, terutama yang belum ditemukan," ujarnya.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Dipna Videlia Putsanra