tirto.id - Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) M Syaugi mengatakan pihaknya telah menemukan puing dan beberapa barang yang diduga berasal dari pesawat Lion Air JT 610 yang dilaporkan jatuh di perairan Tanjung Karawang.
"Tim Basarnas telah menemukan puing, pelampung, ponsel dan potongan tubuh," kata Syaugi dalam jumpa pers di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Senin (29/10/2018).
Ia menambahkan pihaknya menerima laporan dari pengendali lalu lintas udara bahwa pesawat dari Jakarta menuju Pangkal Pinang hilang kontak pada pukul 06.50 WIB. Basarnas segera melakukan proses evakuasi setelah informasi tersebut dikonfirmasi oleh Lion Air. Pesawat hilang kontak pada koordinat 107,07 Bujur Timur dan 05.46 Lintang Selatan.
"Kami memberangkatkan kapal dan helikopter menuju lokasi untuk melakukan pengecekan. Puing dan beberapa benda ditemukan pada jarak dua mil laut sebelah Selatan dari koordinat dilaporkan hilang kontak," jelas Syaugi.
Ia menyebutkan kedalaman laut yang diperkirakan menjadi lokasi pesawat jatuh antara 30 meter hingga 35 meter. Basarnas akan menerjunkan penyelam untuk mencari badan pesawat.
"Mudah-mudahan pesawat bisa cepat ditemukan dengan dukungan instansi lainnya," katanya.
Untuk proses pencarian, Basarnas mengerahkan 130 personel dan 30 penyelam dari Kantor SAR Jakarta, Bandung dan Lampung.
"Lokasi evakuasi tidak jauh. Yang terdekat adalah Kantor SAR Jakarta," ujarnya.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan jumlah penumpang di pesawat Lion Air GT 610 yang jatuh di perairan tanjung Kawarang sebanyak 189 orang. Pesawat itu berangkat dari Jakarta ke Pangkal Pinang dan hilang kontak pada pukul 06.33 WIB.
"Pesawat take off jam 06.20, jumlah penumpang 178 dewasa, 1 anak, dua bayi infant, kru 2 orang, 6 awak kabin. 189 total," kata Soerjanto.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani