tirto.id - Tanggal 24 Agustus diperingati sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) TVRI sekaligus Hari Televisi Nasional. HUT TVRI 2023 jadi momentum perayaan hari jadi ke-61 tahun.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi nasional pertama yang hadir di dunia pertelevisian Tanah Air. Selain jadi perintis, TVRI juga menginisiasi lahirnya berbagai stasiun televisi lainnya berskala nasional di Indonesia.
TVRI termasuk stasiun televisi milik pemerintah yang masih aktif hingga saat ini setelah mengudara pertama kali pada 24 Agustus 1962.
TVRI berstatus sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) bersama Radio Republik Indonesia (RRI) yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.
Seiring perkembangannya, TVRI saat ini telah mengudara di seluruh wilayah Indonesia dengan menjalankan tiga saluran televisi nasional dan 32 stasiun televisi daerah baik secara digital hingga konvensional.
Di ulang tahunnya yang ke-61, TVRI juga akan menggelar konser 61 Tahun TVRI bertajuk “Tribute to Chrisye” pada Kamis, 24 Agustus 2023. Konser ini disiarkan secara langsung di kanal TVRI Nasional.
Sejarah Lahirnya TVRI
TVRI mengudara pertama kali pada 24 Agustus 1962 yang ditandai dengan siaran perdana Asian Games ke IV di Stadion Utama Gelanggang Olah Raga Bung Karno yang saat ini menjadi Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Jauh sebelum itu sekitar tahun 1955, mantan penyiar RRI, Maladi, menginisiasi didirikannya TVRI yang direncanakan untuk membantu sosialisasi pemerintah dalam hal pemilihan umum pertama.
Namun, usulan Maladi ini mendapat penolakan oleh kabinet yang tengah berkuasa saat itu karena dinilai terlalu mahal.
Perjuangan Maladi tak berhenti sampai situ, saat ia terpilih sebagai Menteri Penerangan pada 1959, Maladi kembali mengusulkan pendirian stasiun televisi pertama ke Presiden Soekarno.
Pada saat itu, Maladi menilai keberhasilan Indonesia terpilih menjadi calon tuan rumah Asian Games ke-IV pada 1962, menjadi momentum penting dimana televisi dianggap mampu menjadi alat untuk mengembangkan persatuan dan kesatuan secara nasional melalui acara olahraga yang disiarkan.
Buah pemikiran Maladi ini akhirnya mendapat restu dari Presiden Soekarno dan pihak lainnya. Kemudian pada 1960, Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara mengeluarkan Tap MPRS Nomor II/MPRS/1960 yang mendorong didirikannya sebuah stasiun televisi berskala nasional.
Setahun berselang, rencana tersebut mulai dimatangkan. Maladi kemudian membentuk Panitia Persiapan Televisi (P2TV) yang diketuai oleh R.M Soetarto serta beberapa petinggi lainnya ikut diandilkan seperti R.M Soenarjo.
Sebelum menjalankan inisiasi tersebut, presiden sempat mengirim Soetarto terlebih dahulu ke New York dan Atlanta, Amerika Serikat untuk memperdalam tentang dunia pertelevisian.
Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno kemudian memerintahkan Maladi untuk menyiapkan proyek televisi dengan target membangun studio, membangun dua pemancar, dan mempersiapkan perangkat lunak untuk menyempurnakan siaran televisi.
Proyek ambisius ini diberi nama Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang sekaligus menjadi nama saluran televisi berskala nasional milik pemerintahan saat itu.
Setelah segala persiapan dinilai sudah matang, pada 17 Agustus 1962, Maladi dan kawan-kawan melakukan siaran percobaan dengan menampilkan acara HUT RI ke-17 yang digelar di halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Saat itu, siarannya masih dalam format hitam-putih dengan didukung pemancar cadangan berkekuatan 1000W.
Sejak siaran percobaan tersebut, TVRI dinilai sudah pantas untuk mengudara di Indonesia yang kemudian diresmikan sebagai stasiun televisi nasional pertama di Tanah Air pada 24 Agustus 1962 yang ditandai dengan penayangan upacara pembukaan Asian Games IV di Stadion GBK.
Link Twibbon HUT TVRI yang ke 61
- https://www.twibbonize.com/huttvrike61kidemang04
- https://www.twibbonize.com/huttvrike61kidemang00
- https://www.twibbonize.com/hutsulbar2023
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra
