tirto.id - Zoom, platform video konferensi disebut Cyber Coordination Center atau CyCord, lembaga keamanan siber India yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri tidak aman digunakan setelah berbagai masalah keamanan ditemukan di aplikasi tersebut.
"Zoom platform yang tidak aman," kata CyCord dalam laporan setebal 16 halaman seperti dilansir dari Antara yang mengutip Reuters, Jumat (17/4/2020).
Platform Zoom meroket lantaran masif digunakan banyak pengguna di seluruh dunia untuk menunjang kerja dan belajar dari rumah selama pandemi COVID-19.
Dalam laporan tersebut, CyCord juga memberikan panduan untuk menghindari penyusup ketika menggunakan Zoom.
Zoom versi aplikasi untuk ponsel juga mengalami peningkatan unduhan yang tajam di India, apalagi sejak negara tersebut memberlakukan karantina wilayah atau lockdown sejak bulan lalu demi mengurangi penyebaran virus corona.
Sebuah media lokal di India bahkan menulis agar pemerintah India menyarankan para menterinya untuk tidak menggunakan aplikasi ketiga untuk rapat-rapat yang membahas isu sensitif.
Sebelumnya, sejumlah pejabat pemerintah India memang mengadakan rapat tentang penanganan virus corona lewat Zoom.
Selain CyCord, beberapa pihak juga mempertanyakan dan meragukan keamanan serta privasi data pengguna di Zoom, mulai dari otoritas, pemangku kebijakan, hingga peneliti.
Salah satu yang mengkhawatirkan adalah Zoom menjadi target iseng atau Zoombombing yang memungkinkan orang tanpa diundang masuk dalam rapat.
CEO Zoom Eric S. Yuan menanggapi temuan masalah keamanan dan privasi yang muncul beberapa waktu belakang ini dan mengakui dirinya salah langkah.
"Kami bergerak terlalu cepat dan kami salah langkah. Kami telah mempelajari dan kami telah mengambil langkah mundur untuk fokus pada privasi dan keamanan," kata Yuan dalam sebuah wawancara pada Minggu (5/4/2020).
Editor: Agung DH