Menuju konten utama

Lem Aibon Jadi Trending Twitter karena Anggaran Rp82,8 M Disdik DKI

Lem Aibon menjadi perbincangan warganet setelah ditemukan anggaran Rp82, 8 miliar di pagu Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat.

Lem Aibon Jadi Trending Twitter karena Anggaran Rp82,8 M Disdik DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan sambutan pada pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta periode 2019-2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.

tirto.id - Media sosial Twitter diramaikan dengan isu soal lem Aibon hingga menjadi Trending Topic di Indonesia. Menurut pengamatan Tirto pada Rabu (30/10/2019), ada 63.500 twit yang membicarakan soal Aibon sampai pukul 15.15 WIB.

Beberapa Top Twit soal Aibon dikaitkan dengan anggaran Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang mencapai Rp82,8 miliar untuk membeli lem Aibon. Selain aibon, warganet juga menyoroti anggaran drawing pen yang mencapai Rp124 miliar.

Isu Aibon ini juga memunculkan tagar #MendagriSisirAnggaran. Warganet meminta Pemerintah Daerah untuk lebih bijaksana dalam mengelola anggaran dari Pemerintah Pusat. Mereka menilai sebaiknya anggaran senilai lebih dari Rp82 miliar tersebut tidak dipakai untuk membali lem Aibon.

Anggaran pembelian lem Aibon sebesar Rp82,8 miliar tersebut ditemukan di pagu Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 Kota Jakarta Barat.

Kejanggalan pengadaan lem Aibon tersebut dikemukakan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), William Aditya Sarana lewat akun media sosial Twitter-nya @willsarana.

Dalam cuitannya itu, William menyebut telah menemukan anggaran aneh pembelian lem Aibon senilai Rp82 miliar lebih oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

William kemudian menyindir dinas, para murid mendapatkan kaleng lem Aibon sebanyak dua kaleng setiap bulan.

"Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai dua kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?" tulis William pada Selasa malam.

William heran dengan pembelian lem Aibon untuk pelajar Sekolah Dasar selama 2020 yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp82 miliar. Dia menyebut, pemerintah bakal memberikan dua kaleng lem Aibon ke pelajar SD setiap bulannya.

"Ditemukan anggaran aneh pembelian lem Aibon 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan. Ternyata Dinas Pendidikan mensuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?," ujar William lewat akun Twitter @willsarana dikutip, Selasa (29/10/2019) malam.

“Kemarin saya temukan ada usulan belanja lem Aibon senilai 82 miliar rupiah di Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Ini usulan dari mana? Kenapa lem Aibon dan kenapa angkanya besar sekali? Saya minta Gubernur jelaskan, jangan buang badan ke anak buah," kata William dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan Tirto, Rabu (30/10/2019) pagi.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta membantah adanya anggaran sebesar Rp82 miliar untuk pengadaan lem Aibon. Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Susi Nurhati, mengatakan pihaknya sedang menindaklanjuti anggaran puluhan miliar untuk pengadaan lem Aibon ini. Namun kata dia, kuat dugaan, hal itu terjadi karena salah ketik.

"Kami sedang cek kembali. Apakah ini salah ketik atau bagaimana," ujar Susi saat dihubungi, Rabu (30/10/2019).

Susi ngotot membantah bila ada anggaran untuk pengadaan lem Aibon untuk siswa sekolah. Selama ini kata dia, anggaran dari Disdik DKI hanya untuk keperluan pengadaan peralatan alat tulis kantor (ATK).

"Enggak mungkin [ada anggaran untuk lem Aibon]," katanya tegas.

Baca juga artikel terkait APBD DKI JAKARTA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Maya Saputri