Menuju konten utama

Ledakan di Kejari Parepare: Diduga Detonator & Tiga Saksi Diperiksa

Polisi periksa tiga saksi dari internal Kejari Parepare terkait ledakan diduga berasal dari detonator yang terjadi Selasa sore.

Ledakan di Kejari Parepare: Diduga Detonator & Tiga Saksi Diperiksa
Aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi pascaledakan di halaman belakang kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan, Rabu (20/11/2019). FOTO/HO/Zulkifli.

tirto.id - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Parepare, Sulawesi Selatan telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi saat insiden ledakan di halaman belakang kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) pada Selasa 19 November 2019.

Kapolresta Parepare, AKBP Budi Susanto, Rabu (20/11/2019) mengatakan, pemeriksaan dilakukan terhadap internal Kejari Parepare yang berada di sekitar lokasi ledakan.

“Ada tiga yang kami periksa. Itu dari internal Kejari sendiri yang berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat ledakan itu terjadi,” kata Budi seperti dilansir Antara, Rabu.

Budi mengatakan, pemeriksaan itu untuk meminta keterangan terkait dengan suara ledakan yang terjadi serta dari mana asal suara, termasuk apa yang meledak di kantor Kejari setempat.

Selain itu, kata Budi, polisi masih menunggu hasil investigasi yang di lakukan tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Brimob Polda Sulsel dan tim Laboratorium Forensik Polda Sulsel untuk memastikan ledakan yang menggegerkan warga Parepare tersebut.

“Terkait dugaan betul tidaknya itu detonator, kami masih tunggu hasil investigasinya,” kata Budi.

Saat ini tim dari Jibom Gegana Brimob Polda Sulsel bersama tim Labfor Polda Sulsel masih melakukan investigasi di lokasi ledakan. Brimob Polda Sulsel menurunkan dua unit Jibom untuk melakukan investigasi ledakan tersebut.

Sementara aktivitas di kantor penegak hukum itu kembali normal pasca insiden ledakan diduga detonator yang pernah dimusnahkan di halaman belakang kantor setempat.

“Sudah berkantor seperti biasalah, semua aktivitas juga seperti biasa, biarkan petugas Brimob yang melaksanakan tugasnya,” ujar Kepala Kantor Kejari Parepare, Amis Syamsuddin.

Syamsuddin menerangkan, ledakan yang terjadi Selasa sore adalah sisa barang bukti hasil tangkapan beberapa waktu lalu dari pelaku kejahatan menggunakan detonator untuk membom ikan di laut setelah divonis penjara.

“Itu kan (lokasi ledakan) tempat pemusnahan barang bukti yang ditanam di situ [disemen]. Nah, kemudian pas dibersihkan, sampah dibakar dekat lokasi ledakan,” kata Syamsuddin.

Syamsuddin menyerahkan kepada kepolisian saat ditanya berapa jumlah detonator yang di musnahkan kala itu di halaman kantor kejari, dan apakah akan diangkat semua atau tidak.

“Biarkan pihak kepolisian dulu yang melakukan penyisiran, kalau kesimpulannya itu, seperti apa kami tunggu saja nanti,” kata dia.

Hingga saat ini sejumlah anggota Kepolisian dan Brigade Mobile Polda Sulsel masih berjaga di area lokasi ledakan dan menunggu tim Jibom untuk melakukan investigasi.

Komandan Satuan (Dansat) Brigade Mobile Brimob Polda Sulsel, Kombes Pol Muhammad Anis Prasetya sebelumnya melakukan peninjauan di lokasi ledakan serta mengimbau masyarakat agar menjauhi lokasi ledakan untuk mengantisipasi ledakan susulan.

“Kecuali petugas, saya harap kita jauhi dulu lokasi ledakan untuk mengantisipasi ledakan susulan apalagi ini sudah malam petugas pun tetap jaga diri," kata dia pada Selasa malam.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN BOM

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Maya Saputri