tirto.id - Lembaga Riset Alvara menerbitkan hasil survei yang menyatakan platform belanja online atau shopping apps yang paling sering digunakan di Indonesia adalah Lazada dengan persentase 47,9 persen responden.
Posisi kedua hingga keempat diikuti oleh Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak dengan masing-masing pengguna sebanyak 32,2 persen, 15,4 persen, dan 14,4 persen responden.
Pendiri dan CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali mengatakan hasil penelitian ini diperoleh dari survei 1.204 responden dalam kelompok milenial dengan tahun kelahiran 1981-1997. Berdasarkan survei itu, ia yakin bahwa keempat merek shopping apps itu adalah merek yang akan sering digunakan saat ini dan waktu mendatang.
“Katanya saat ditanya mau beli lewat apa katanya pada mau ke Lazada lalu Shopee. Tapi ini 4 shopping application paling populer dan akan digunakan masa mendatang,” ucap Hasanuddin dalam diskusi bertajuk “E-commerce kita jadi tuan rumah di negeri sendiri” di Hotel Four Points pada Selasa (9/7).
Sementara itu di bawah keempat merek itu, terdapat Olx, blibli, Zalora dan JD.id. Masing-masing memiliki porsi responden sebanyak 5,5 persen, 1,8 persen, 1,1 persen, dan 1,1 persen.
Kendati dominasi sementara dipegang oleh Lazada yang notabene adalah merek asing, Hasanuddin menjelaskan dari sisi kesadaran konsumen akan brand lokal ternyata tidak kalah. Mulai dari Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak memiliki nilai brand awareness tertinggi di atas 90 persen menyaingi Lazada.
Barang Paling Banyak Dibeli di Situs Belanja Online
Terkait perilaku konsumen yang ia survei, Hasanuddin menjelaskan bahwa sebagian besar pengguna membeli pakaian di shopping apps. Kedua, alat elektorik seperti tv, radio, hingga komputer. Lalu ketiga respondennya lebih suka membeli gawai.
“Rata-rata dari brand ini mayoritas gak jauh beda mereka belanja fashion. Kecuali Olx yang respondennya lebih suka elektronik baru fashion,” ucap Hasanuddin.
Ketua Bidang Ekonomi Digital Asosiasi E-Commerce Indonesia (idea), Bima Laga pun mengatakan akan terus mendorong kiprah shopping apps lokal. Kendati Lazada didapuk sebagai juara shopping apps, ia mengatakan hal itu baru sebatas survei 1.100 responden yang belum tentu dapat dijadikan kebenaran absolut sehingga mungkin saja belum bisa mewakili keseluruhan konsumen Indonesia.
“Saya sudah bilang ya dari Idea kami sifatnya mendorong pemain lokal. Saya sempat menyampaikan apa survei ini bisa mencangkup secara keseluruhandengan 1.100-an responden. Apakah bisa mewakili? Saya kembalikan itu kepada wartawan. Tapi kami positif nomor 1-2 terbesar masih Indonesia,” ucap Bima kepada wartawan saat ditemui di Hotel Four Seasons.
Adapun penelitian Alvara dilakukan dengan metode interview tatap muka dan cluster random sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 1.204 responden dengan margin of error, 2,89 persen.
Area riset yang dipilih adalah Kota Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado. Periode survei diakukan selama 3-20 April 2019.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Agung DH