Menuju konten utama

Lacak Klaster Corona Bupati Sleman: Delapan Pegawai Reaktif

Pemda Sleman melacak klaster penularan Corona usai Bupati Sri Purnomo positif.

Lacak Klaster Corona Bupati Sleman: Delapan Pegawai Reaktif
Petugas kesehatan melakukan tes cepat (rapid test) Antigen COVID-19 terhadap sampel dari pelaku kegiatan usaha yang melewati batas jam operasional saat sidak penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Denpasar, Bali, Senin (18/1/2021). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.

tirto.id - Delapan dari 138 orang dinyatakan reaktif setelah menjalani tes swab antigen dan rapid tes di lingkungan Pemda Sleman, D.I. Yogyakarta, Jumat (22/1). Delapan orang reaktif berasal dari tujuh pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dan satu dari staf rumah dinas bupati.

Sekretaris Daerah Sleman, Harda Kiswaya menyatakan, tes cepat digelar untuk melacak kontak Bupati Sleman Sri Purnomo yang positif COVID-19. Selain itu, pelacakan terkait kasus positif tiga staf Dukcapil sebelum Sri Purnomo.

Tes juga menyasar wartawan dan pegawai di lingkungan sekretariat daerah yang kontak dengan bupati.

"Sementara pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman dan wartawan dinyatakan negatif seluruhnya," kata Harda, Jumat (22/1), melansir Antara.

Sebelumnya, Bupati Sri Purnomo mengumumkan positif Corona. Ia menyatakan tidak mengalami gejala sedang-berat saat terkonfirmasi positif.

"Sebelumnya, 20 Januari 2021, saya menjalani tes swab antigen yang hasilnya positif COVID-19. Kemudian, tes swab PCR di mana hasil yang saya terima pagi ini dinyatakan positif," kata Sri Purnomo, Kamis (21/1).

Purnomo mengatakan ke rumah sakit untuk melakukan rontgen thorax dan CT Scan thorax dan kondisi paru-parunya bersih. Sebelumnya, ia mengalami batuk dan demam tinggi.

"Saat ini saya menjalankan isolasi mandiri di rumah dinas dan tidak di rumah sakit karena kondisi badan saya tidak menunjukkan gejala apa pun," katanya.

Purnomo menjadi bagian dari vaksinasi Corona buatan Sinovac gelombang pertama. Namun ia membantah tertular Corona akibat vaksin. Ia mengakui kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 belum sepenuhnya terbentuk karena baru satu dari dua suntikan vaksin sebagaimana tata laksana vaksinasi.

Baca juga artikel terkait BUPATI SLEMAN

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Zakki Amali