Menuju konten utama

Kunjungan Wisman Jauh Dari Target, Wishnutama Sebut Karena Pemilu

Menparekraf Wishnutama Kusubandio, menyebut penurunan jumlah wisatawan mancanegara di tahun ini disebabkan Pemilu.

Kunjungan Wisman Jauh Dari Target, Wishnutama Sebut Karena Pemilu
Pendiri NET TV Wishnutama melambaikan tangannya saat berjalan memasuki Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj.

tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio, menyebut penurunan jumlah wisatawan mancanegara di tahun ini disebabkan oleh penyelenggaraan Pemilu.

Di samping itu, iklim politik dalam negeri juga turut memengaruhi minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. Apalagi, hal tersebut turut memengaruhi kondisi keamanan dan stabilitas dalam negeri.

“Tahun lalu kita ada Asian Games, ada yang tanya kenapa wismannya menurun? Tahun ini enggak ada event. Adanya event kampanye (pemilu),” ucap Wishnutama dalam paparannya di M Bloc, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman sepanjang Januari-September 2019 baru mencapai 12,27 juta atau 68 persen dari target 18 juta kunjungan di tahun ini.

Angka itu hanya naik tipis 2,63 persen dari capaian Januari-September 2018 sebanyak 11,96 juta kunjungan. Sementara itu, dari target pada tahun 2018 berkisar 17 juta kunjungan wisatawan, hanya tercapai 15,8 juta kunjungan.

Untuk kenaikan target di tahun ini pemerintah masih perlu 5 juta kunjungan. Namun, hal tersebut tak mudah mengigat di periode yang sama saja tahun lalu, jumlah kunjungan wisman hanya bisa naik 3,84 juta kunjungan dalam sisa waktu tiga bulan.

Meski demikian, menurut Wishnu, peningkatan kunjungan wisatawan bisa dicapai dengan mengatasi mahalnya harga tiket pesawat. “Ini harus koordinasi. Gimana membuat harga tiket lebih murah dan terjangkau bagi wisatawan. Itu bisa meningkatkan jumlah wisatawan,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana