Menuju konten utama

Kronologi Pemerkosaan WNA oleh Pengemudi Ojek di Bali

Penyidikan untuk mengungkap identitas pengemudi ojek yang memerkosa YA masih terus berlangsung hingga saat ini.

Kronologi Pemerkosaan WNA oleh Pengemudi Ojek di Bali
Ilustrasi. FOTO/Istimewa

tirto.id - Polda Bali membenarkan adanya peristiwa pemerkosaan terhadap seorang wisatawan asal Cina oleh pengemudi ojek online di Jalan Batu Kandik, Pecatu, pada Rabu (1/1/2025) dini hari. Saat ini, Unit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali tengah melakukan investigasi dan mengejar pelaku.

Benar [adanya laporan mengenai peristiwa pemerkosaan di Pecatu]. Masih didalami berdasarkan laporan korban yang diterima tanggal 2 Januari. Pelaku masih dalam pengejaran,” kata Kabid Humas Polda Bali, Jansen Avitus Panjaitan, ketika dikonfirmasi kontributor Tirto, Selasa (07/01/2025).

Jansen memaparkan bahwa korban yang berinisial YA (33) merupakan seorang WNA yang sedang berlibur di Bali. Pada malam pergantian tahun, korban sedang merayakan pesta di Utilis Warung, Pantai Nyang Nyang, Uluwatu, bersama dengan enam orang temannya.

Korban dan temannya lalu meninggalkan acara tersebut sekitar pukul 01.20 WITA. Masing-masing dari mereka pulang ke vila tempatnya menginap. Empat orang teman YA pulang lebih dulu ke Ungasan, sementara YA dan dua orang lainnya masih menunggu pengemudi yang lewat.

Korban berjalan kaki mendahului sambil mencoba mencari kendaraan untuk kembali ke tempat menginap di Tumbak Bayuh, Mengwi. Saat itu, korban melihat ada sepeda motor dengan pengemudi yang menggunakan jaket dan helm berwarna hijau sedang menurunkan dua penumpang WNA. Korban lupa ada tulisan di jaket tersebut atau tidak,” terang Jansen.

Pengemudi tersebut memutar sepeda motornya untuk menghampiri korban, lalu membuat gestur menawarkan diri untuk mengantar korban ke alamat yang hendak dituju. Korban tidak curiga karena pengemudi tersebut terlihat ramah kepada dua orang penumpang sebelumnya. Setelah korban mengonfirmasi alamat, mereka berangkat.

Sayangnya, lantaran tak ada sinyal, korban tidak bisa menggunakan Google Maps untuk memastikan kesesuaian arah pengemudi dengan alamat tujuannya. Di perjalanan, pengemudi itu mendadak membawa korban ke jalan turunan dan tanjakan yang gelap, hanya terdapat semak-semak di sekitarnya.

Karena merasa aneh, korban mencoba menghubungi temannya. Namun, pelaku menghentikan kendaraannya dan langsung merampas HP korban dengan tangan kiri. HP korban dijatuhkan ke jalan,” sambung Jansen.

Pelaku lantas menunjukkan niatnya untuk melakukan hubungan seksual melalui tulisan di ponselnya dan meminta korban untuk tidak berteriak. Setelah itu, pelaku langsung melancarkan aksinya dengan mencekik leher korban seusai turun dari motor.

Sempat terjadi perlawanan dari korban, tapi korban tidak bisa melawan hingga terjatuh. Selanjutnya, pelaku menyeret korban ke semak-semak dan melancarkan aksinya, disertai pemaksaan dan kekerasan fisik,” ungkap Jansen.

Akibatnya, korban YA mengalami luka lecet di sekitar leher dan suaranya berubah serak karena dicekik pelaku. Selain itu, kedua tangan, punggung, dan kedua kaki korban juga lecet, serta terasa sakit di bagian kelamin.

Jansen menyatakan bahwa penyidikan untuk mengungkap identitas pengemudi ojek yang memerkosa YA masih terus berlangsung hingga saat ini. Garis polisi sudah dipasang di sejumlah titik lokasi kejadian dan petunjuk-petunjuk awal sudah dikantongi aparat. Namun, hingga saat ini, belum ada informasi lebih lanjut yang didapatkan mengenai keberadaan pelaku.

Kami terus berusaha, sebab kejadian ini sangat mencoreng citra pariwisata Bali,” tutupnya.

Baca juga artikel terkait KRIMINALITAS atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Hukum
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Fadrik Aziz Firdausi