Menuju konten utama

Kronologi Novel Disiram Air Keras Menurut Versi Ketua RT

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang yang memakai helm saat berjalan pulang usai melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya.

Kronologi Novel Disiram Air Keras Menurut Versi Ketua RT
Kondisi Penyidik KPK, Novel Baswedan di rumah sakit setelah kejadian disiram air keras oleh orang tak dikenal. FOTO/Istimewa

tirto.id - Menurut Ketua RT setempat, berikut kronologi kejadian insiden penyiraman air keras terhadap Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dua orang yang memakai helm saat berjalan pulang usai melaksanakan salat subuh di masjid dekat rumahnya.

Wisnu Broto, Ketua RT 03 RW 010 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa sekitar pukul 05.10 WIB.

"Pak Novel setelah salat biasanya langsung pulang siap-siap berangkat kerja. Setelah beberapa saat meninggalkan masjid, dia kembali lagi sambil berteriak," kata Wisnu yang saat itu berada di Masjid Jami Al-Ihsan, tempat Novel sebelumnya shalat.

Ia menjelaskan, warga yang masih berdzikir di dalam masjid dikejutkan oleh suara teriakan Novel yang kemudian berhamburan keluar.

"Pak Novel langsung ngucurin air yang biasa dipakai untuk wudhu di masjid ke wajahnya. Dia kucurin terus sambil minta dibawa ke rumah sakit," kata Wisnu, seperti diberitakan Antara.

Wisnu dan warga lainnya pun akhirnya membawa Novel ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading.

"Kejadiannya begitu cepat," kata dia.

Sementara itu, salah seorang warga, Mardiah (49), yang tinggal di depan lokasi penyiraman air keras, mendengar teriakan serta suara cangkir besi terjatuh ke aspal.

"Saya dengar suara 'klonteng', dan kemudian saya baru tau itu cangkir yang dipakai buat nyiram air keras dan jatuh ke aspal. Kemudian saya dengar suara teriakan, kirain maling, taunya Pak Novel," kata wanita yang saat kejadian hendak membuang sampah itu.

Mardiah juga mendengar suara motor kencang dan pergi menjauh yang diduga sebagai pelaku.

"Pak Novel hampir tiap hari salat subuh di masjid, mungkin sudah diintai, soalnya beberapa hari sebelumnya saya liat ada orang mencurigakan, sembunyi di sebelah mobil, pagi-pagi, tapi enggak tau juga apa itu ada hubungannya," kata dia.

Saat ini, aparat keamanan telah memasang garis polisi di depan rumah antara nomor T/10 dan T/11 tempat dua orang yang berboncengan naik sepeda motor menyiram Novel dengan air keras. Novel tinggal di rumah nomor T/8.

Sisa air keras masih meninggalkan bercak-bercak putih di jalan. Rumah Novel dan masjid tersebut berjarak sekitar 50 meter.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hukum
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri