tirto.id - Dua tantangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjelang Pemilu 2019 berupa teknis dan nonteknis. Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menyebutkan, hal teknis KPU yang menantang yakni pengelolaan pencoblosan, karena ada lima jenis surat suara.
"[Bagaimana] pemungutan suara itu betul-betul efisien dan efektif, sebab kita akan memilih lima lembaga sekaligus, ada presiden dan wapres. Lalu DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota," ujar Syamsuddin saat diskusi di D'Hotel, Jakarta Selatan, Kamis (10/1/2019).
Apalagi kata Syamsuddin, setiap daerah pemilihan memiliki ratusan calon anggota legislatif baik tingkat pusat maupun daerah. Sedangkan masyarakat, kata dia, juga belum mengenali caleg secara memadai, meski pemilu tersisa tiga bulan lagi.
"Jadi bagaimana supaya tantangan teknis itu dikelola dengan baik oleh KPU dan jajarannya," kata Syamsuddin.
KPU juga menghadapai tantangan menyangkut komitmen setiap peserta pemilu. Menurutnya, tanpa komitmen untuk menyukseskan pemilu yang damai, sulit memperoleh legitimasi.
Upaya untuk mensukseskan pemilu, kata dia, dengan cara semua pihak bisa tunduk terhadap aturan yang sudah disepakati seperti undang-undang dan peraturan KPU.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Zakki Amali