tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak ambil pusing dengan sikap calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menolak hasil perhitungan Pemilu 2019.
Bagi KPU, segala indikasi kecurangan yang dituduhkan kubu Prabowo-Sandi bisa dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Enggak ada masalah. Prinsipnya begini, kalau ada ditemukan indikasi kecurangan dilaporkan kepada lembaga terkait, misalnya kepada Bawaslu, biar Bawaslu yang memproses," ujar Komisioner KPU Ilham Saputra di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (15/5/2019).
Menurut Ilham, KPU juga membuka diri bila kubu Prabowo masih keberatan dengan hasil Pemilu dan memiliki banyak bukti-bukti kecurangan.
"Jadi prinsipnya bahwa jika ada indikasi curang, silakan dilaporkan kepada institusi yang berwewenang, yang diamanatkan oleh UU Nomor 7 tahun 2017 untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan tersebut," jelas Ilham.
Senada dengan KPU, Bawaslu juga mempersilakan Prabowo dan jajarannya untuk melaporkan ke Bawaslu bila masih ada kecurangan-kecurangan pada Pemilu 2019.
"Kalau kecurangan, kan, lapornya ke Bawaslu, hasilnya diawasi juga. Saksinya ada semua, kok," ucap Anggota Bawaslu RI Mochammad Afifuddin.
Afif meminta Prabowo dan kubunya untuk menunggu hasil resmi rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 yang masih berlangsung hingga saat ini.
"Lah, ya, kan, sedang dihitung, ya, kita tunggu hasil resminya," tegas Afif.
Kemarin, Prabowo menyatakan menolak hasil penghitungan Pemilu 2019 yang curang. Namun dia mengatakan masih menaruh harapan kepada KPU.
"Kami masih menaruh harapan kepadamu [KPU]. Tapi sikap saya, yang jelas saya akan menolak hasil penghitungan pemilu. Hasil penghitungan yang curang. Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo dalam simposium 'Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Bahkan, Tim IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyatakan, saat ini pihaknya telah mengantongi sedikitnya 54,42 persen suara, lebih unggul dari Jokowi-Ma’ruf. Anggota Tim IT BPN, Laode Kamaluddin mengatakan, angka tersebut dipastikan valid dan tak bisa diganggu gugat lagi.
Jika pun ada perubahan, kata Laode, angka tertinggi tetap akan didapat oleh paslon 02.
“Kita lakukan semacam simulasi bagaimana posisi kita secara acak. Dan semua beri angka stabil kita [Prabowo-Sandi] stabil di angka 58-54 persen,” kata dia.
Angka ini, kata Laode, melewati pasangan Jokowi-Ma’ruf yang hanya mendapat angka total suara 44,14 persen. Hitungan ini, kata Laode, didapat dari rekam data berbasis C1 yang dikumpulkan oleh BPN.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri