tirto.id - Ketua Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengatakan selama ini masyarakat Indonesia dibohongi oleh PSSI.
“Sudah puluhan tahun penonton dibohongi, apa yang masyarakat lihat (liga sepakbola Indonesia) ialah suatu ketidakbenaran,” ujar dia di Polda Metro Jaya, Kamis (21/2/2019).
Suhendra datang ke Polda Metro Jaya dalam rangka mendukung Satgas Anti-Mafia Sepakbola dalam mengungkap kasus pengaturan skor.
Ia menambahkan persepakbolaan ialah tanggung jawab seluruh elemen yang terlibat di dalamnya, karena merupakan parameter kemajuan suatu negara.
Berkaitan pemeriksaan, penetapan Joko Driyono sebagai aktor intelektual perusakan dokumen keuangan Persija dan indikasi ditahan oleh polisi, ia enggan menanggapi lebih dalam.
“Itu satgas yang berhak menjawab, bukan saya. Kami memberikan dukungan moral (terhadap satgas),” sambung Suhendra.
KPSN selama ini dikenal kerap memberikan kritik kepada kepengurusan PSSI. Sebagai contoh pada 24 Desember 2018 lalu, KPSN menduga ada pengaturan skor dalam pertandingan Liga 2 musim 2018.
Dalam pernyataan itu, Komisioner Bidang Hukum KPSN, Erwin Mahyudin menduga, kecelakaan yang menimpa pemain PS Mojokerto Putra Kris Adi Darma berkaitan dengan kasus pengaturan skor.
Karena itu, KPSN berharap saksi-saksi yang ingin mengungkap kasus pengaturan peran mendapat perlindungan dari kepolisian dan lembaga perlindungan saksi dan korban (LPSK).
Penulis: Adi Briantika
Editor: Agung DH