tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi menerima kunjungan 39 finalis Putri Indonesia, Rabu (6/3/2019). Kunjungan tersebut pun diterima Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan pejabat KPK lainnya.
Dalam kunjungan, Alex (sapaan Alexander) berharap para finalis Putri Indonesia bisa menjadi agen pencegahan korupsi. Bahkan, Alex berharap para Putri Indonesia bila sudah berkeluarga bisa mengerem suami mereka agar tidak korupsi.
"Harapan kami ketika sudah berkeluarga bisa juga jadi pengawal bagi suami-suami, karena banyak suami yang jatuh ke tindak pidana korupsi itu antara lain didorong oleh istri," Kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Alex mengatakan, peran perempuan penting sebagai agen pemberantas korupsi. Alex menganalogikan dengan istilah harta, tahta, dan wanita.
Menurut Alex, perempuan mempunyai potensi sangat besar karena berperan penting dalam pendidikan anak dan rumah tangga. Namun, peran serta pengajaran nilai antikorupsi masih minim.
"KPK tahun 2015 itu mengadakan survei di Jogja kota pendidikan ke ibu-ibu. Kita tanyakan seberapa jauh ibu-ibu itu mengajarkan nilai-nilai kejujuran, nilai-nilai antikorupsi, hasilnya sangat mengejutkan. Hanya 5 persen orangtua kita menghasilkan atau khususnya ibu-ibu itu mengajarkan nilai-nilai ke anak-anak," Kata Alex.
Alex pun menyebut, jika ibu-ibu lebih mengedepankan nilai prestasi dibanding nilai antikorupsi. Hal tersebut berpotensi membuat keluarga melakukan tindak pidana korupsi.
Ia mencontohkan maraknya anak SMP yang bisa membawa motor demi berangkat sendiri. Padahal, hal tersebut termasuk pelanggaran hukum.
Oleh karena itu, Alex berharap para finalis Putri Indonesia bisa menjadi bagian yang menyebar kebaikan dan nilai positif. Ia berharap sikap positif tersebut bisa ditularkan ke publik dan menciptakan pemimpin positif di masa depan.
"Tolonglah suarakan, mari kita hidup jujur, berani jujur, karena kejujuran ini yang rasa-rasanya kita mengalami degradasi sekarang ini, kepemimpinan yang berkomitmen dan berintegritas ini yang kita butuhkan saat ini," pungkas Alex.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno