tirto.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana melantik 15 pejabat struktural di tubuh KPK pada pukul 14.00 WIB, Jumat (24/08/2018) di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pelantikan ini merupakan lanjutan dari polemik mengenai rotasi pejabat internal lembaga anti rasuah tersebut.
"Nanti insyaallah akan ada pelantikan terhadap 15 pejabat struktural yang jadi bagian dari program rotasi di KPK," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah lewat keterangan tertulisnya (24/08/2018).
Sampai saat ini belum ada informasi soal kelima belas pejabat KPK yang akan dirotasi. Febri hanya menyebut, pihak yang dirotasi merupakan direktur, kepala biro, dan kepala sekretariat.
Kebijakan melakukan rotasi terhadap sejumlah jabatan di KPK setelah dipertimbangkan dengan sebaik-baiknya tentu saja, tadi saya dapat informasi ada 15 direktur, kepala biro dan satu orang kepala sekretariat ya, yang rencananya akan dilakukan pelantikan besok.
Isu rotasi di tubuh KPK sempat membuat KPK bergejolak. Pasalnya muncul gelombang resistensi dari masyarakat, bahkan Wadah Pegawai KPK menuntut KPK menghentikan proses rotasi yang dinilai tidak transparan tersebut.
"Rotasi dan mutasi merupakan hal lumrah dalam proses berorganisasi. Menjadi persoalan ketika proses mutasi dan rotasi dilakukan tanpa adanya kriteria, transparansi, dan tata cara yang jelas sehingga berpotensi merusak indepedensi KPK," kata Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap lewat keterangan tertulisnya, Rabu (15/8/2018).
Menurut Yudi, proses rotasi harus dilakukan dengan kriteria dan aturan main yang jelas sehingga ada transparansi. Jika hal itu tidak dilakukan, dikhawatirkan rotasi dapat menjadi kedok untuk menyingkirkan orang lain.
Selain itu, dikhawatirkan pula proses rotasi ini akan mengakibatkan lunturnya kekritisan dan profesionalitas KPK.
"Tanpa adanya proses yang melalui sistem yang benar maka akan berpotensi menyebabkan kemunduran dari pengelolaan manajemen sumber daya manusia KPK," kata Yudi.
Namun Febri Diansyah mengatakan rotasi ini sudah dipikirkan secara matang oleh pimpinan. Febri pun menyebut alasan rotasi dilakukan karena sejumlah pejabat sudah menempati posisinya saat ini selama lebih dari 3 tahun.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Yantina Debora