tirto.id - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmaf Safrudin mengaku tak kaget temuan cat berkadar timbal tinggi di alat permainan anak-anak.
Ia mengatakan, penggunaan cat rendah timbal berlangsung sejak 2001, namun pemerintah dan masyarakat tak bergeming. Alasan penggunaan cat bertimbal tinggi, karena lebih murah Rp20.000 dari cat air.
"Harganya beda tipis aja, misalnya cat bagus yang bahan pengencernya air ya, itu harganya Rp80.000/kg. Cat minyak, atau cat berpengencer tiner itu ya timbal itu rata-rata Rp60.000/kg," kata dia, Minggu (27/10/2019).
Dari sisi harga, lanjut dia, lebih murah dari cat minyak, tapi membayakan keselamatannya pengguna yang sebagian besar adalah anak-anak.
Yayasan Nexus3 menemukan sejumlah taman di DKI Jakarta yang dilengkapi alat permainan perosotan, ayunan, jungkat-jungkit terpapar timbal berupa logam berat.
Contohnya, di Taman Menteng kadar timbal 4065 ppm [part per milion] di alat permianan anak. Padahal, batas amannya hanya 90 ppm.
Timbal merupakan logam beracun yang dapat mengganggu fungsi organ tubuh dan menghambat pertumbuhan bayi.
Dari riset Yayasan Nexus3, diketahui alat permaianan di Indonesia yang diteliti ada 82 dari 117 atau 70 persen memiliki konsentrasi timbal di atas 90 ppm.
Ahmad Safrudin juga menambahkan cat dengan bahan campuran air lebih aman digunakan dibanding cat minyak yang lebih banyak dipilih oleh masyarakat umum.
"Sebenarnya dari pilihan warna sama. Cuma memang harganya terpaut Rp20.000-an. Catnya enggak bisa dibedakan bagus kalau yang bahan campuran air itu. Yang tinggi timbal lebih murah 20-25 persen," terang dia.
Cat dengan campuran minyak itu, kata dia, mengandung bahan beracun terutama timbal.
"Bisa dipastikan, cat minyak yang warnannya ngejreng, kuning-oranye-merah itu itu dijamin tinggi kadar timbalnya," ujarnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali