tirto.id - Koordinator Divisi Logistik Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid menyikapi terkait 2.065 kotak suara di KPUD Badung, Denpasar, Bali yang rusak akibat terkena banjir pada 11 Desember 2018 lalu.
Ia mengatakan, bukan hanya kotak suara terbuat dengan bahan karton saja yang rusak, tetapi bahan aluminium pun juga bisa rusak jika terkena bencana alam.
"Jadi kalau soal bencana, mau aluminium, plastik, pasti rusak. Karena itu kan jebol temboknya, jadi kalau air dengan kekuatan menjebol tembok, itu kan otomatis apapun yg ada di dalam pasti hancur," ujarnya kepada Tirto, Minggu (16/12/2018).
Bahkan, bukan hanya kotak suaranya saja yang rusak, ratusan bilik pun ikut tergenang oleh banjir.
"Ya, kalau rusak kan tinggal diganti dan dilaporkan kerusakannya berapa. Akan ditutupi lagi kekurangannya," pukasnya.
Bahkan, ia menjelaskan jika tahapan pemilu ditunda, bahkan dihentikan jika terjadi bencana alam.
"Jadi di karena itu, maupun lokal dan luas, tahapannya (pemilu) bisa dihentikan. Jadi ini kan force marger yang di dalam pemilu," ucapnya.
Pramono juga mengatakan jangan hanya melihat satu persoalan di Badung saja, kemudian menilai kualitas kotak suara pemilu tidak bagus.
"Jadi jangan hanya satu soal di Badung yang memang tingkat bencananya berat, lalu seolah-olah kualitas kardusnya jelek. Tidak bisa dong, ini kan bencana alam," tutupnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Yandri Daniel Damaledo