tirto.id - Palangka Raya merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Tengah yang terbentuk sejak tahun 1957 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Soekarno. Kota dengan luas wilayah mencapai 2.853,52 KM2 ini terdiri dari daerah tanah datar dan perbukitan dengan kemiringan kurang dari 40 persen.
Sejarah Kota Palangka Raya yang terintegrasi dengan pembentukan Provinsi Kalimantan Tengah ini cukup panjang dan juga penuh dengan makna, ditujukan dengan adanya Monumen Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah yang merupakan tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya.
Lalu bagaimana Sejarah, Letak Geografi, Peta dan juga Iklim Kota Palangka Raya?
Sejarah Palangka Raya
Dikutip dari laman resmi Kota Palangka Raya, pembentukan Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah didasarkan pada Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957, lembaran Negara Nomor 53 berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang kemudian disebut Undang-Undang Pembentukan Daerah Swatantra Provinsi Kalimantan Tengah.
Kemudian pada tanggal 11 Mei 1959 Parlemen Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958 mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa Provinsi Kalimantan Tengah dibagi ke dalam 5 kabupaten dan menetapkan Palangka Raya sebagai Ibu Kota Provinsi.
Setelah resmi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan SK Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor Des. 52/1212-206, maka sah pula pemindahan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah dari Kota Banjarmasin ke Kota Palangka Raya.
Peningkatan Kotapraja Palangka Raya dilakukan secara bertahap mulai dari pembentukan Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kota Praja Palangka Raya pada 11 Mei 1960 dengan membentuk 3 kecamatan yaitu:
- Kecamatan Palangka di Pahandut
- Kecamatan Bukti Batu di Tangkiling
- Kecamatan Petuk Kelimpun di Marang Ngandurung Langit
Hingga awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut di pecah menjadi dua kecamatan, yakni kecamatan Pahandut di Pahandut dan Kecamatan Palangka di Palangka Raya. Hal ini berarti bahwa Kotapraja Administratif Palangka Raya telah memiliki 4 Kecamatan serta 17 kampung, yang sesuai dengan persyaratan untuk menjadi Kotapraja yang otonom.
Hal ini disahkan dengan adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor 48 Tahun 1965 Tanggal 12 Juni 1965 yang menetapkan bahwa Kotapraja Palangka Raya resmi menjadi Kotapraja yang otonom.
Upacara peresmian Kotapraja Otonom Palangka Raya dilaksanakan pada tangga; 17 Juni 1965 dengan diadakannya demonstrasi terjun payung yang dilakukan dengan mempergunakan pesawat T-568 Garuda Oil, di bawah pimpinan Kapten Pilot Arifin, Copilot Rusli dengan 4 awak pesawat, yang diikuti oleh seorang undangan khusus Kapten Udara F.M Soejoto.
Selanjutnya penyerahan Anak Kunci Emas seberat 170 gram dari Gubernut Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah kepada Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Dalam Negeri, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya.
Letak Geografis dan Iklim Kota Palangka Raya
Berdasarkan situs resmi Kota Palangka Raya secara geografis letak Kota Palangka Raya berada pada 13˚30`- 114˚07` Bujur Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan, dengan luas wilayah 2.853,52 Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit. Wilayah Kota Palangka Raya, dibatasi dengan daerah-daerah berikut:
- Batas Utara: Kabupaten Gunung Mas
- Batas Timur: Kabupaten Pulang Pisang
- Batas Selatan: Kabupaten Pulang Pisang
- Batas Barat: Kabupaten Katingan
Kota Palangka Raya sendiri yang terdiri daerah dengan tanah datar dan perbukitan ini memiliki rata-rata suhu berkisar antara 21,0°C sampai dengan 35,2°C pada tahun 2012.
Suhu rata-rata tertinggi terjadi di bulan April dan Oktober 2021 sebesar 28,0°C dan terendah di bulan Januari 2021 sebesar 26,5°C. Hari hujan tersebar sepanjang tahun sebanyak 209 hari hujan selama tahun 2021.
Sementara untuk geologi Kota Palangka Raya tersusun atas formasi aluvium dan batuan api. Aluvium tersusun dari bahan liat kaolit, pasir, gambut, kerakal dan bongkahan lepas. Sementara batuan api tersusun dari batuan breksi gunung api, basalt dan rijang.
Untuk jenis tanah di wilayah Kota Palangka Raya juga mengikuti pola kondisi topografinya. Bagian selatan Palangka Raya, jenis tanah yang dominan adalah tanah Gambut dan tanah Aluvial, terutama pada bagian selatan Kota Palangka Raya dengan kondisi drainase yang kurang bagus.
Sedangkan jenis tanah yang ada di sebelah utara wilayah Kota Palangka Raya didominasi oleh tanah podsolik merah kuning, podsol dan alluvial.
Peta Kota Palangka Raya
Penulis: Hafizhah Melania
Editor: Yantina Debora