Menuju konten utama

Dataran Tinggi Golan Milik Siapa & Kenapa Diperebutkan?

Dataran Tinggi Golan menjadi rebutan. Milik siapa sebenarnya? Kenapa wilayah ini diperebutkan? Simak ulasannya.

Dataran Tinggi Golan Milik Siapa & Kenapa Diperebutkan?
Anak-anak berjalan di lokasi ledakan oleh roket yang menurut Israel ditembakkan dari Lebanon, dekat Majdal Shams, sebuah desa Druze di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, 30 Juli 2024. REUTERS/Ricardo Moraes

tirto.id - Dataran Tinggi Golan atau Golan Heights dinilai sebagai salah satu wilayah strategis selama pertempuran Israel-Arab di Timur Tengah. Kawasan ini terkena imbas Perang Enam Hari 1967.

Lokasinya berada di sebelah barat daya Suriah atau sekira 60 km sisi barat daya Damaskus. Luasnya sekitar 1.000 km persegi.

Dataran Tinggi Golan mempunyai sejarah panjang selama pergolakan yang melibatkan Israel dengan sejumlah negara di Timur Tengah.

Namun, Israel mulai berkuasa penuh atas wilayah tersebut sejak tahun 1981 pasca merebut dari tangan Suriah dalam Perang Enam Hari 1967. Alhasil, kedua negara terus-terusan berseteru terkait klaim wilayah dan bertahan hingga kini.

Peta Timur Tengah

Peta Timur Tengah. wikimedia commons/publik domain

Pemilik Dataran Tinggi Golan: Israel atau Suriah?

Sejarah awal Dataran Tinggi Golan bermula ketika wilayah ini menjadi bagian dari mandat Prancis setelah Perang Dunia I. Kemudian diserahkan kepada Suriah yang sudah merdeka.

Suriah lalu membikin benteng pasca Perang Arab-Israel yang terjadi pada tahun 1948-1949. Batasan itu membentang dari Lembah Ḥula, Laut Galilea, dan lembah Sungai Yordan.

Menurut keterangan laman Britannica, Israel mulai melirik wilayah Dataran Tinggi Golan usai berhasil menang atas Mesir dan Yordania dalam Perang Enam Hari 1967. Pertempuran seketika terjadi dengan pihak Suriah.

Sempat diwarnai Perang Yom Kippur 1973 dan pembentukan kawasan penyangga PBB yang dipantau UN Disengagement Observer Force (UNDOF).

Mengutip laporan DW, Menachem Begin, Perdana Menteri saat itu, menerapkan hukum Israel di Dataran Tinggi Golan pada tanggal 14 Desember 1981.

Mulai saat itu, Israel melancarkan aneksasi terhadap wilayah Dataran Tinggi Golan yang direbut dari Suriah selama Perang Enam Hari 1967.

Pada tanggal 17 April 2016, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan melalui rapat kabinet bahwa pihaknya akan mempertahankan dan tidak akan pernah menyerahkan Dataran Tinggi Golan.

"Sudah saatnya masyarakat internasional akhirnya mengakui bahwa Golan akan tetap berada di bawah kedaulatan Israel selamanya," ucap Netanyahu.

Alasan Dataran Tinggi Golan Diperebutkan

Dataran Tinggi Golan adalah sebuah wilayah yang sangat strategis dan memiliki nilai penting. Secara umum, kawasan ini membentang dari Danau Galilea sebelah utara Israel hingga menuju wilayah Lebanon dan Suriah. Lokasi yang sama menyimpan cadangan sumber air yang memegang peranan krusial.

Konon, kawasan tersebut juga masih banyak ditemukan tanda kuning sebagai peringatan ladang ranjau, tank-tank yang ditinggalkan, hingga pos militer bekas Suriah. Rumah warga terbengkalai karena ditinggalkan penghuninya.

Bagi Israel, Dataran Tinggi Golan termasuk wilayah strategis karena berada di ketinggian. Sejak diduduki mulai tahun 1967, terjadi pengungsian besar-besaran yang dilakukan penduduk Suriah.

Ephraim Sneh, Wakil Menteri Pertahanan Israel pernah menyatakan penarikan dari Dataran Tinggi Golan dapat diimbangi dengan cara demiliterisasi.

"Garis merah kami harus menjadi perbatasan yang dapat dipertahankan. Dari garis ini saya dapat mempertahankan Israel dengan kerugian minimum," ujarnya, seperti dikutip via laman Jewish Virtual Library.

"Semakin dalam demiliterisasi dan semakin baik peringatan dini, kita akan semakin fleksibel secara topografi," lanjutnya.

Masih berdasarkan sumber yang sama, Dataran Tinggi Golan kini ditinggali 26.500 orang Arab, 24.000 orang Druze, dan 2.000 orang Alawi.

Selain itu, terdapat 27.000 warga Yahudi di 33 komunitas (27 kibbutzim dan moshavim, 5 pemukiman komunal dan kota Katzrin). Mereka mendiami Dataran Tinggi Golan dan lereng Gunung Hermon.

Baca juga artikel terkait PROFIL WILAYAH atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Edusains
Penulis: Beni Jo
Editor: Yulaika Ramadhani