Menuju konten utama

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Perairan Jepang

Korea Utara menembakkan rudal balistik berjangkauan pendek yang mendarat di wilayah perairan Jepang, menurut militer Korea Selatan, Senin (29/5/2017).

Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Perairan Jepang
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memeriksa roket balistik strategis jarak jauh Hwasong-12 (Mars-12) dalam foto tidak bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA), Senin (15/5). ANTARA FOTO/KCNA via REUTERS.

tirto.id - Korea Utara kembali melakukan uji coba rudal balistik berjangkauan pendek yang mendarat di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Jepang, menurut militer Korea Selatan, Senin (29/5/2017). Penembakan rudal balistik ini menuai kecaman keras dari Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Peluncuran rudal itu segera dilaporkan ke Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, yang lantas mengadakan pertemuan di Dewan Keamanan Nasional pukul 07.30 waktu setempat, menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam satu pernyataan.

Rudal itu diyakini rudal balistik kelas Scud dan terbang sekitar 450 kilometer, menurut Kepala Staf Gabungan dalam pernyataannya.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga mengecam peluncuran rudal terkini Korea Utara dan berikrar akan bertindak bersama negara lain untuk menghalangi provokasi berulang Pyongyang, Senin (29/5/2017).

"Seperti yang kami sepakati dalam pertemuan G7 terkini, masalah Korea Utara adalah prioritas tertinggi bagi masyarakat internasional," kata Abe kepada para pewarta dalam taklimat yang disiarkan televisi.

"Bekerja sama dengan Amerika Serikat, kami akan mengambil tindakan spesifik untuk merintangi Korea Utara," tegasnya.

Abe mengatakan Jepang akan berupaya sepenuhnya untuk melindungi rakyatnya, dengan tetap berhubungan erat dengan Korea Selatan dan negara lainnya.

Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, memprotes keras Pyongyang atas peluncuran rudal tersebut, meski pun tidak ada laporan kerusakan pada insiden uji coba rudal ini, seperti dilansir dari The Guardian.

"Peluncuran rudal balistik Korea Utara ini sangat problematik dari perspektif keamanan perkapalan dan lalu lintas udara dan jelas melanggar resolusi-resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa," kata Suga.

"Jepang sepenuhnya tidak bisa menoleransi tindakan provokasi berulang Korea Utara. Kami memprotes keras Korea Utara dan mengecam tindakannya dalam istilah paling keras," katanya.

Meski demikian, Suga mengatakan bahwa tidak ada kerusakan pesawat mau pun kapal yang dilaporkan terkait dengan peluncuran rudal Korea Utara.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa proyektil tersebut diyakini merupakan rudal balistik, namun militer Korea Selatan mengatakan bahwa pihaknya masih menganalisis apa yang sebenarnya diluncurkan oleh Korea Utara.

Presiden AS Donald Trump telah diberitahu mengenai uji coba rudal tersebut, menurut seorang pejabat Gedung Putih.

Korea Utara dianggap baru bisa berhasil mencapai sasarannya yakni menargetkan kota-kota daratan AS dengan ICBM nuklir beberapa tahun lagi, namun setiap uji coba peluncuran rudal baru membuatnya semakin mendekati kesuksesan.

Program nuklir dan rudal Korea Utara barangkali merupakan tantangan kebijakan luar negeri terbesar bagi para pemimpin baru sekutu Washington dan Seoul. Namun pemerintahan Trump masih berupaya untuk memperkuat sebuah kebijakan guna mengatasi ambisi nuklir Korea Utara.

Baca juga artikel terkait KONFLIK KOREA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri