tirto.id - Korban tewas akibat longsor menerjang tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, pada Minggu (7/7/2024) bertambah menjadi 23 orang. Jumlah korban ini merupakan catatan SAR Gorontalo hingga Rabu (10/7/2024).
"Sampai hari ini, korban meninggal berjumlah 23 orang," kata Kepala Kantor SAR Gorontalo Heriyanto dalam keterangannya, Rabu (10/7/2024).
Jasad korban diangkut menggunakan helikopter untuk kemudian diidentifikasi tim DVI Polri di Gorontalo sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.
Heriyanto mengatakan pihaknya hingga kini masih mencari 30 korban yang masih berstatus hilang.
Berikut merupakan daftar korban meninggal akibat tanah longsor tersebut:
1. Fatma Afita/P/40 tahun
2. Dewa Saputra/L/4 tahun
3. Samsiar/L/48 tahun
4. Alfian Manege/L/17 tahun
5. Lukman/L
6. Alfian Mamonto/L/28 tahun
7. Rahmat Nurhamidi/L/21 tahun
8. Rina Muhammad/P/50 tahun
9. Ramlah Kumuria/L/40 tahun
10. Rudin Kunye /L/55 tahun
11. Rizaldi Abdullah/L/29 tahun
12. Hendra Pakaya/L/30 tahun
13. Pandris Uno/L/47 tahun
14. Roy Kushina/L/22 tahun
15. Arjun Djafar/L/22 tahun
16. Risno.Jafar/L/48 tahun
17. Hamdan M Kango/L/50 tahun
18. Aprianto Yusuf/L
19. Mr. X
20. Ipen Towalu/L/48 tahun
21. Kevin Pakaya/L/17 tahun
22. Samsir Tohopi/L/36 tahun
23. Sarinda Igi Risa/P/42 tahun
Sementara itu, berdasarkan catatan SAR Gorontalo, terdapat 92 orang yang selamat dari tanah longsor tersebut. Mayoritas dari puluhan korban selamat tersebut adalah penambang dan beberapa anggota keluarganya yang saat longsor berada di sekitar areal tambang.
Diberitakan sebelumnya, longsor menerjang tambang emas ilegal di Desa Tulubalo Timur pada 7 Juli 2024. Pada pencarian pada 7 Juli 2024, warga dan anggota keluarga turut membantu petugas SAR gabungan untuk melakukan proses evakuasi korban yang berhasil ditemukan dari lokasi longsor tersebut.
Meski akses ke lokasi longsor cukup sulit yakni berjarak lebih dari 20 kilometer dari jalan utama tapi, Basarnas memastikan personel SAR gabungan yang dipimpin oleh Kepala Kantor SAR Gorontalo tersebut akan bertugas secara maksimal dengan harapan semua korban dapat ditemukan setidaknya kurang dari tujuh hari ke depan sejak 7 Juli 2024.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Bayu Septianto