Menuju konten utama

Konservasi Candi Borobudur: Tangga & Lantai akan Dilapisi Kayu Jati

Batuan pada tangga Candi Borobudur akan dilapisi papan kayu jati untuk menghambat keausan. 

Konservasi Candi Borobudur: Tangga & Lantai akan Dilapisi Kayu Jati
Wisatawan menikmati suasana matahari terbit di kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (15/12/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.

tirto.id - Upaya konservasi terhadap Candi Borobudur akan dilakukan untuk melindungi kualitas batuan pada tangga situs purbakala di Magelang, Jawa Tengah tersebut.

Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Tri Hartono menyatakan lembaganya berencana melapisi batu pada tangga Candi Borobudur dengan papan kayu.

"Jenis kayu jati nanti akan digunakan untuk melapisi tangga Candi Borobudur," kata Tri di Magelang, Minggu (9/2/2020), usai mengikuti pembukaan acara Ruwat Rawat Borobudur, dikutip dari Antara.

Tri menyatakan keputusan pemakaian papan kayu jati sebagai pelapis tangga Candi Borobudur itu sesuai hasil uji coba belum lama ini. Dia menilai penggunaan papan kayu jati sebagai lapisan lebih baik daripada karet.

"Perbandingannya, kayu jati lebih bagus, lebih lentur. Sedangkan [jika] bahan [pelapis] dari karet, kalau terkena panas jadi mengeras," ujar Tri.

Dia mengatakan kebutuhan anggaran untuk pelapisan batu tangga Candi Borobudur dengan papan kayu jati tersebut masih dihitung.

Menurut Tri, rencananya keempat sisi tangga Candi Borobudur akan dilapisi papan kayu. Papan kayu juga akan dipakai untuk melapisi lantai tujuh di Candi Borobudur.

"Kami harapkan nanti pengunjung naik ke atas sampai lantai tujuh, kemudian berkeliling di situ, terus turun. Jadi pengunjung hanya sampai ke lantai tujuh untuk lantai delapan dan sembilan bisa dilihat dari bawah," ujar Tri.

Dia menambahkan, pembatasan jangkauan pengunjung sampai lantai tujuh akan dilakukan karena kondisi batuan pada lantai delapan dan sembilan mengalami keausan cukup parah.

"Keausan batu lantai paling parah di lantai delapan dan sembilan karena biasanya pengunjung berkeliling di situ," jelas dia.

Berdasar perhitungan lembaganya, kata Tri, tingkat keausan batu lantai candi Borobudur mencapai 0,2 milimeter per tahun, apabila jumlah pengunjung mencapai 2 juta orang. Dia mencontohkan, saat ini, keausan paling parah dialami tangga di sisi timur candi karena digunakan untuk naik oleh para wisatawan.

Sementara pada tahun ini, dengan estimasi pengunjung mencapai 4 juta orang, tingkat keausan batu lantai Candi Borobudur mencapai 0,4 milimeter dalam setahun.

"Kalau dikalikan 10 tahun maka keausan sudah 4 centimeter sehingga "kroak" (rusak sebagian)," kata Tri.

Baca juga artikel terkait CANDI BOROBUDUR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Addi M Idhom