tirto.id - Untuk mengenang 100 hari kepergian Didi Kempot, Kompas TV menghadirkan konser bertajuk “Didi Kempot 100 Hari Kepergianmu” yang disiarkan langsung malam ini, Selasa 11 Agustus 2020 pukul 20.00 WIB di Kompas TV.
Konser ini dimeriahkan oleh Waldijinah, Butet Kartaredjasa, Yuni Shara, Endah Laras, Suri Respati, Ibu Putri, Yan Velia, Woro Mustiko, Saka, Rima, Eko Gudel, Whawin Laura, KH. Abdul Karim, Bens Leo, Hanindawan, Lare Jawi, Mamank, dan Tera.
Konser mengenang The God Father of Broken Heart ini tidak hanya acara nostalgia biasa, momen ini juga sebagai konser mengenang sekaligus upaya donasi untuk masyarakat di tengah wabah COVID-19.
Penyanyi campur sari Didi Kempot meninggal dunia pada usia 53 tahun, tepatnya pada Selasa 5 Mei 2020 pukul 07.45 WIB lalu.
Meninggalnya Didi Kempot turut menggemparkan lini masa Twitter dengan ucapan belasungkawa dari para penggemarnya, #SobatAmbyarBerduka menjadi trending nomor satu di Twitter.
Karier Musik Didi Kempot
Didi Kempot—atau Anda bisa memanggilnya ‘Lord Didi’—adalah penyanyi campursari asal Surakarta. Gagrak campursari, sebagaimana namanya, merupakan jenis musik yang menggabungkan banyak warna: Barat, Timur, tradisi lokal, hingga dangdut. Di scene ini, nama Didi Kempot sudah setara dengan legenda.
Membicarakan campursari tanpa menyebut Didi Kempot bisa jadi adalah kejahatan luar biasa. Didi Kempot adalah campursari—vice versa.
Darah kesenian mengalir deras di lingkungan keluarga Didi Kempot. Ayahnya, Ranto Edi Gudel, adalah pelawak. Sementara sang kakak, Mamiek Prakoso, merupakan salah satu pilar kelompok dagelan Srimulat.
Ia mulai terjun ke dunia musik pada pertengahan 1980-an sebagai pengamen di jalanan, dari Yogyakarta sampai Jakarta. Dari sana pula, namanya yang semula Didi Prasetyo berubah menjadi “Didi Kempot”—merujuk pada singkatan Kelompok Penyanyi Trotorar.
'Renaissance' Didi Kempot bermula pada awal Juni 2019 lalu. Waktu itu, ia tengah melangsungkan konser di Taman Balekambang, Surakarta. Tak dinyana, banyak anak muda di barisan penonton.
Mereka bernyanyi berjamaah—meluapkan kesedihan dan betapa nelangsanya hidup—bersama sang idola yang masih tampil prima, seakan tak tergerus usia. Video anak-anak muda yang nggrantes ini pun seketika viral di media sosial.
Februari lalu, Didi Kempot mendapatkan Lifetime Achievement di ajang Billboard Indonesia Music Awards 2020. Setelah tiga dekade bermusik dan menulis ratusan lagu berbahasa Jawa, dua tahun belakangan karya Didi Kempot semakin digemari oleh anak-anak muda.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Alexander Haryanto