tirto.id - Sebuah video sindiran terhadap Kongres V PAN yang berakhir ricuh beredar di media sosial. Dilihat dari latarnya, lokasi pengambilan video--yang diunggah pertama kali ke Tiktok--sama dengan lokasi kongres, yaitu di Hotel Claro Kendari.
Salah satu kader PSI, Guntur Romli, mengunggah ulang video ini di Twitter Rabu (12/2/2020) pagi jam 9. Ia menyebut yang terekam dalam video satire tersebut adalah para pekerja hotel.
"Pekerja-pekerja hotel ini kreatif, kritis, dan cerdas, politisi-politisi PAN yg lempar-lempar kursi dijadikan bahan ledekan, reaksi publik yang cerdas. Makanya jangan anggap mereka bodoh & pasif, ini perlawanan yang keren," kata Guntur.
Pekerja2 hotel ini kreatif, kritis & cerdas, politisi2 PAN yg lempar2 kursi dijadikan bahan ledekan, reaksi publik yg cerdas, makanya jgn anggap mrk bodoh & pasif, ini perlawanan yg keren 😆👍 pic.twitter.com/HSV89WxTNe
— Mohamad Guntur Romli (@GunRomli) February 12, 2020
Wakil Sekretaris Jenderal PAN Soni Sumarsono menanggapi singkat cuitan Guntur. "Guntur Romli itu siapa? Kader PSI tidak usah mengajari kami," kata Soni kepada reporter Tirto.
Soni menegaskan yang berbuat rusuh adalah pihak-pihak luar alias bukan kader partai.
"Saya sangat yakin yang melakukan keributan tersebut bukanlah kader-kader PAN. Mereka sudah membuat keributan sejak proses registrasi berlangsung," katanya.
Dalam kericuhan yang terjadi kemarin (11/2/2020), beberapa orang mengalami luka-luka dan memar di bagian kepala. Pendukung antar calon ketua umum saling lempar botol dan kursi hotel.
Koordinator Lapangan Pemenangan Mulfachri Harahap-Hanafi Rais, Muh Asri Anas, mengatakan ada 30 pendukungnya luka. Menurutnya "kericuhan dipicu oleh pendukung Zulkifli Hasan [yang] tidak mau melakukan verifikasi."
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Rio Apinino