tirto.id - Status Gunung Anak Krakatau masih dinyatakan waspada meskipun beberapa waktu lalu sempat mengalami aktivitas vulkanik. Hal itu disampaikan Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral.
Menurut Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono, pihaknya terus mengevaluasi data secara menyeluruh untuk melakukan estimasi potensi ancaman bahaya dari gunung api tersebut.
"Gunung Anak Krakatau belum perlu kenaikan status," kata Eko seperti dikutip Antara, Rabu, 9 Februari 2022.
Badan Geologi sudah melakukan beberapa langkah untuk menghadapi erupsi Gunung Anak Krakatau, yakni dengan cara mengirimkan tim tanggap darurat untuk mengevaluasi data secara komprehensif.
Selain itu, Badan Geologi juga berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD terkait penguatan pemantauan Gunung Anak Krakatau, analisis potensi longsor, dan penguatan early warning system tsunami, termasuk memantau aktivitas gunung api itu selama 24 jam penuh.
"Kami menyarankan untuk menempatkan tide gauge dan buoy pada pulau terdekat Gunung Anak Krakatau, sehingga informasi potensi terjadinya tsunami dapat diketahui sebelum gelombang tsunami sampai ke pantai," ujar Eko.
Berikut adalah kondisi Gunung Anak Krakatau menurut pantauan Rabu, 9 Februari 2022, periode 00:00-24:00 WIB.
Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Gunung Api Anak Krakatau terletak di Kab/Kota Lampung Selatan, Lampung dengan posisi geografis di Latitude -6.102°LU, Longitude 105.423°BT dan memiliki ketinggian 157 mdpl.
Pengamatan Visual
Gunung api tertutup Kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati. Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur.
Klimatologi
Cuaca berawan hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah timur. Suhu udara sekitar 27-31°C. Kelembaban 59-74%.
Pengamatan Kegempaan
2 kali gempa low frequency dengan amplitudo 9-11 mm, dan lama gempa 6-7 detik.
1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-13 mm, dominan 3 mm.
Rekomendasi
Masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Editor: Iswara N Raditya