Menuju konten utama

Kompolnas akan Usut Penembakan Gas Air Mata di Stadion Gresik

Kompolnas akan mengusut kasus penembakan gas air mata saat kericuhan suporter Gresik United dan Polisi di Stadion Gelora Joko Samudro di Gresik, Jawa Timur.

Kompolnas akan Usut Penembakan Gas Air Mata di Stadion Gresik
Tangkapan layar sejumlah aparat berjaga di luar stadion usai pertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11/2023) sore. ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin

tirto.id - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) akan mengusut kasus penembakan gas air mata saat kericuhan antara suporter Gresik United dan Polisi di Stadion Gelora Joko Samudro di Gresik, Jawa Timur pada Minggu (19/11/2023).

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, berujar pihaknya akan mengecek apakah penggunaan gas air mata sudah sesuai dengan Peraturan Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Polri Nomor 10 Tahun 2022.

"Kompolnas mendorong Bid Propam Polda Jawa Timur untuk melakukan pemeriksaan guna memastikan ada atau tidaknya pelanggaran oleh anggota Polri," sebutnya melalui pesan singkat, Selasa (21/11/2023).

Ia menyebutkan, berdasar pemberitaan media massa, jatuh banyak korban dari pihak kepolisian maupun pihak suporter. Kompolnas, kata Poengky, menyesalkan timbulnya korban atas penembakan gas air mata tersebut.

Menurut dia, pertandingan olahraga padahal memprioritaskan sportivitas pemain dan pendukung. Poengky mengatakan, kericuhan diduga terjadi karena suporter Gresik United tak terima klub kesayangannya kalah.

Emosi suporter yang dilarang memasuki stadion kemudian memuncak. Kepolisian lantas semakin menghalangi supporter untuk mendekati area stadion tersebut.

"Akibatnya suporter marah dan melempari petugas. Kompolnas berharap tidak terulang lagi bentrok dalam pertandingan olahraga," sebut Poengky.

Ia menambahkan, kepolisian juga harus mengusut kasus suporter yang mungkin bertindak kasar. Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tak terulangi.

"Perlu dilakukan penegakan hukum terhadap suporter yang diduga melakukan kekerasan, agar ada efek jera," ucap Poengky.

Peristiwa kerusuhan di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik menyebabkan sejumlah korban luka-luka dan kerugian material di pihak suporter dan polisi.

Sepuluh korban luka merupakan polisi dan tujuh orang luka dari pihak supporter. Korban luka mendapatkan perawatan dari rumah sakit Bhayangkara.

“Dari supporter sudah dipulangkan dan dilakukan rawat jalan (home visit), sementara anggota Polri yang harus rawat inap sebanyak 5 orang,” ujar Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom dikutip Humas Polri.

Adhitya menjelaskan penyebab awal terjadinya kericuhan itu dipicu oleh kekecewaan suporter Gresik United yang harus meneguk kekalahan tim kesayangan mereka dari Delta Sidoarjo dengan skor 1 -2.

Lalu kekecewaan diekspresikan dengan melempar batu ke bus kendaraan pemain Delta Sidoarjo.

“Sehingga pihak Kepolisian mengambil langkah-langkah preventif dengan menembakan gas air mata secara prosedur di luar stadion untuk membubarkan massa,” kata Adithya dikutip Humas Polri.

Adhitya juga menambahkan bahwa pihaknya segera melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian kerusuhan itu.

“Kami masih mendalami kasus ini dan mengumpulkan bukti – bukti yang ada untuk tindak lanjut,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait BENTROK SUPORTER VS APARAT atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Hukum
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Reja Hidayat